Kediri Jatim, Berita Patroli --- Liputan yang dilakukan oleh tim Koran ini tentang praktik penjualan Buku Modul di MTsN 2 Kota Kediri sesungguhnya bukanlah hal yang mengejutkan. Kasus semacam ini mudah ditemukan pada berbagai tingkat satuan pendidikan di berbagai daerah. Penjualan Modul atau buku pelajaran sejatinya telah dilarang oleh pemerintah,
d. Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca. Penulisan buku nonteks khususnya buku suplemen selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan berpikir peserta didik dapat dipengaruhi oleh kompetensi dirinya dan lingkungan tempat mereka berada. Kemampuan berpikir peserta didik juga sangat berhubungan dengan perkembangan budaya suatu masyarakat. Dengan demikian, seorang penulis buku nonteks seharusnya dapat menulis materi buku nonteks yang sesuai dengan kemampuan peserta didik pada umumnya dan perkembangan budaya Indonesia. 5. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku Suplemen Dalam menulis buku nonteks berkualitas, selain harus memahami langkah-langkah penyusunan buku, juga harus memahami komponen dasar dan komponen utama dalam pembuatan buku nonteks pelajaran Pusat Perbukuan, 2008, hal. 64-70. a. Komponen Dasar Terdapat beberapa komponen, diantaranya Tabel Komponen Dasar Buku Suplemen Komponen Dasar Kriteria Karakteristik buku a Materi buku yang dikembangkan bukan merupakan acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti salah satu mata pelajaran tertentu. b Materi buku tidak dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKS, atau bentuk lainnya. c Penerbitan buku tidak disajikan secara serial berdasarkan tingkat kelas. d Pengembangan materi tidak terait secara langsung dengan atau sebagian Kompetensi IntiKompetensi Dasar dalam Standar Isi. e Materi buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas. Struktur buku a Bagian awal minimal terdiri dari kata pengantar atau prakata dan daftar isi. b Bagian isi merupakan materi buku. c Bagian akhir minimal terdapat bagian daftar pustaka yang dapat dilengkapi dengan indeks, glosarium, atau lampiran. Komponen grafika a Buku dijilid dengan rapi dan kuat. b Buku menggunakan huruf danatau gambarilustrasi yang terbaca. c Buku dicetak dengan jelas dan rapi. d Buku menggunakan kertas berkualitas dan aman. 2. Komponen Utama Komponen utama ini adalah pemandu dalam penulisanbuku nonteks berkualitas, terdiri atas Tabel Komponen Utama Buku Suplemen Komponen Utama Kriteria Komponen Materi a Materi yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional b Materi yang tidak bertentangan dengan ideologi dan kebijakan poliik negara, c Materi yang menghindari masalah SARA, Bias jender, serta pelanggaran HAM d Materi yang ditulis sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat e Mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi di Indonesia f Materi atau isi buku mengembangkan kecakapan akademik, sosial, dan kejujuran untuk memecahkan masalah dan mendorong jiwa kewirausahaan g Materi atau isi buku harus secara maksimal membangun karakteristik kepribadian bangsa Indonesia yang diidamkan dan kepribadian yang mantap. Komponen Penyajian a Penyajian materi buku dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami. b Penyajian materi lebih mendalam, menyeluruh, dan meluas. c Penyajian materi mengembangkan kreativitas dan kemampuan berinovasi. Komponen Bahasa danatau Ilustrasi a Buku yang menuntut kehadiran ilustrasi, maka penggunaan ilustrasi gambar, foto,
memfasilitasidan mengendalikan mutu buku-buku pendidikan lainnya, seperti buku teks pendamping, buku nonteks pelajaran, dan buku muatan lokal yang diselenggarakan oleh masyarakat. Sampai tahun 2019 telah diproduksi 887 (delapan ratus delapan puluh tujuh) judul buku teks untuk SD, SMP, dan SMA, 2.656 (dua ribu
21 merangsang adanya respons dari pebelajar. Disamping itu, terdapat pula yang dipersiapkan dan diprogramkan melalui mesin komputer. h. Simulasi Simulasi merupakan peniruan situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mendekatimenyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya. Beberapa contoh yang terkait, misalnya simulasi bagi calon pengendara mobil, dimana situasi pada layar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kondisi nyata di lapangan. Pengertian Buku Nonteks Ada dua jenis buku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di siswa yaitu buku ajar atau buku teks dan buku non ajar atau non teks. Buku ajar mempunyai pengertian yang sama dengan buku teks. Di Amerika buku ajar atau buku teks di sekolah dasar dan sekolah menengah disebut school books atau elhi books kata elhi merupakan kependekan dari elementary dan highschool. Adapun pengertiannya adalah buku yang dibuat, terutama untuk digunakan dalam situasi belajar mengajar Sholeh, 2013. Buku nonteks merupakan buku pelajaran yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau panduan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang longgar, kreatif, dan inovatif serta dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang dan tingkatan kelas atau pembaca umum. Ciri-ciri Buku Nonteks Berdasarkan pusat perbukuan 2008, dari pengelompokan yang telah disebutkan, buku nonteks memiliki ciri – ciri sebagai berikut a. Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan, namun bukan merupakan buku acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Buku-buku yang menyajikan materi untuk memerkaya buku teks pelajaran, atau sebagai informasi tentang Ipteks secara dalam dan luas, atau buku panduan bagi pembaca. 22 c. Buku-buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan. d. Buku-buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara langsung dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi, namun memiliki keterhubungan dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. e. Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas atau lintas pembaca, sehingga materi buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan pula oleh pembaca secara umum. Penyajian buku nonteks pelajaran bersifat longgar, kreatif, dan inovatif sehingga tidak terikat pada ketentuan-ketentuan proses dan sistematika belajar, yang ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan dan pengajaran. Buku nonteks pelajaran memiliki kedudukan sebagai buku yang dapat melengkapi pendalaman materi dan penambahan wawasan bagi pembaca dari pembahasan materi yang tidak tersaji secara lengkap dalam buku teks pelajaran. Selain itu, buku nonteks pelajaran memiliki pula kedudukan sebagai buku yang dapat menunjang pengembangan materi atau isi buku teks pelajaran, baik secara filosofis, historis, etimologis, geografis, pedagogis, dan segi lainnya dari materi yang tersaji dalam buku teks pelajaran Pusat Perbukuan, 2008. 23 BAB 3. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan pelabuhan ikan ikan Muncar, Kecamatan Muncar Kabupaten Jember. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama dua minggu pada bulan November - Desember2014. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah camera digital, recorder, kertas dan perlengkapan tulis. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Kayu adalah bagian xylem dari pohon yang tersusun dari berbagai macam sel kayu. Sel kayu terdiri dari bagian dinding sel dan rongga sel Batubara,2002. b. Perahu tradisional adalah perahu yang terbuat dari kayu dan dalam teknik pembuatanya masih menggunakan pengetahuan yang diturunkan dari para pendahulu Kusumanti, 2009. c. Buku nonteks adalah sebuah buku kecil yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis kayu yang digunakan dalam pembuatan perahu tradisional. Dalam penelitian ini, buku nonteks berisi gambar yang disertai dengan klasifikasi dan deskripsi singkat Pusat Perbukuan, 2008.
Materibuku pengayaan lebih beragam dibandingkan buku teks. Materi-materi yang ada dalam buku teks tidak hanya dominan dalam meningkatkan kemampuan akademik peserta didik, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan kepribadian. Di sisi lain, buku pengayaan berbeda dengan buku teks dalam penyusunannya.
Hello there our fellow readers! Apa kabar anda semua? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat ya. Beberapa waktu yang lalu kita telah membahas materi mengenai perbedaan bahasa Inggris Australia dan Amerika. Setelah mempelajari materi tersebut tentu pembaca menjadi semakin memahami perbedaan di antara dua jenis bahasa Inggris tersebut sehingga tidak bingung dalam membedakannya kesempatan ini, penulis akan mengajak pembaca untuk membedakan sesuatu lagi, namun yang bersifat linguistik. Hal linguistik yang penulis maksud ialah perbedaan teks dan nonteks dalam bahasa Inggris. ada berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris namun non teks bukan salah satunya. Seperti apa perbedaan di antara keduanya? Berikut ini beberapa perbedaan teks dan nonteks dalam bahasa Inggris1. Pengertian yang BerbedaPerbedaan teks dan non teks dalam bahasa Inggris yang pertama yakni pengertian keduanya yang berbeda. Seorang ahli bahasa Inggris yaitu Werlich 1976 mendefinisikan teks sebagai suatu struktur lanjutan dari unit sintaksis seperti kata-kata, frasa, kalimat sentence dan klausa clause yang ditandai dengan terhubungnya unsur-unsur yang terkait. Di sisi lain, non teks berisi potongan-potongan acak dari unit linguistik seperti kalimat, paragraf, dan Perbedaan Makna yang TerkandungTeks dan non teks juga memiliki perbedaan makna yang terkandung. Di dalam teks, terdapat makna yang hendak disampaikan kepada penerima sehingga teks tersebut dapat sisi lain, non teks dapat dikatakan tidak bermakna. Sebagai contoh, ketika kita melihat kata exit’ di dekat pintu, kata tersebut memiliki makna karena ada di dekat pintu sehingga dapat dikategorikan sebagai teks. Sementara itu, kata exit’ yang ditulis berulang-ulang dalam sebuah kertas akan dikatakan sebagai non teks jika tidak memiliki Tingkat Pemahaman Penerima yang BerbedaPerbedaan ketiga dari teks dan non teks yaitu tingkat pemahaman penerima. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, teks mengandung makna sedangkan non teks dari itu, sebuah rangkaian kata dapat dikatakan teks ketika penerima memahami makna dari kumpulan kata tersebut. jika penerima tidak memahaminya, maka kumpulan kata tersebut merupakan non teks. Hal ini juga berlaku untuk obrolan acak dimana orang yang berkomunikasi tidak saling Perbedaan KonteksPerbedaan terakhir dari teks dan non teks yaitu adanya perbedaan konteks. Suatu kata atau kumpulan kata disebut sebagai teks jika terdapat konteks yang membuat kata tersebut menjadi memiliki makna. Seperti kasus kata exit’ yang telah disebutkan sebelumnya, kata itu disebut sebagai teks karena adanya pintu di dekat tulisan exit’ sehingga orang-orang memahami kata exit’ menunjukkan pintu sebagai pintu ketika tidak ada konteks tertentu pada suatu kata atau kumpulan kata, maka kata atau kumpulan kata tersebut dapat dikategorikan sebagai non di atas merupakan uraian mengenai materi mengenai perbedaan teks dan nonteks dalam bahasa Inggris yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah dengan membaca artikel mengenai Perbedaan Teks dan Nonteks dalam Bahasa Inggris ini, pembaca dapat memahami apa saja perbedaan di antara teks dan nonteks dalam bahasa Inggris sehingga kemampuan dasar bahasa inggris pembaca dapat meningkat pula. Tetap semangat untuk mempelajari bahasa inggris dan sampai jumpa pada kesempatan yang lain. may the joy be with you!
Pesertadiklat memahami perbedaan perbedaan antara teks dan nonteks, mengungkapkan gagasan dalam kalimat, dan mengungkapkan gagasan dalam paragraf dalam bahasa Inggris dengan baik. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Membedakan teks dan non teks. 2. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat. 3.
Pengertian Buku Teks Arti dan Jenis Buku Teks, Buku Teks adalah kumpulan kertas yang memuat tulisan yang dapat dibaca. Di zaman ini banyak sekali jenis buku. Dari mulai buku fiksi, buku nonfiksi hingga buku teks. Menurut Surahman dalam Fella tahun 2014 mengemukakan bahwa buku dapat di kelompokan menjadi 4 bagian buku Teks, yaitu buku yang terorganisir, biasanya digunakan dalam proses pembelajaran. Biasanya berisi materi atau materi yang akan dijadikan bahan bacaan misalnya contoh buku bacaan seperti novel, buku cerita dan buku yakni buku yang biasanya diperuntukan untuk referensi ataupun sumber untuk kajian tertentu, biasanya buku ini berisi kajian ilmu yang Biasanya buku ni dijadikan sebagai buku pegangan para pengajar dalam melakukan kegiatan proses mengajar. Arti dan Jenis – Buku teks pelajaran ialah buku yang tersedia disekolah yang memuat materi pelajaran hingga mencapai visi pendidikan. Buku teks pelajaran ialah proses supaya bisa melaksanakan penilaian yang benar agar bisa menjamin mutu atau keunggulan isi buku. Menteri Pendidikan Nasional, No 11 tahun 2005 pun mengungkapkan bahwa buku teks pelajaran harus dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian buku teks menurut para ahli Menurut Kata Tarigan 1986, ia mengungkapkan bahwa buku teks pada bidang penelitian tertentu ditulis dengan cara standar dan harus digunakan dalam kegiatan mengajar. Berdasarkan Menurut Echol dan Sadily 2006, dapat artikan sebagai buku pelajaran Menurut buku Crowther tahun 1995, yang berisi panduan pelajaran. Biasanya banyak digunakan di sekolah. Menurut Bacon 1935, adalah buku yang disusun untuk pemakaian dikelas,disusun dengan cermat oleh para ahli dalam bidang tertentu, serta dilengkapi dengan saran-saran sesuai bidangnya. Menurut Lange 1940, ialah buku standarisasi serta bisa terdiri dari 2 tipe yaitu buku tambahan dan buku tokok. Buku teks – Dari beberapa pendapat para ahli dapat kita simpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu. biasanya dijadikan sebagai standarisasi dalam mencapai tujuan dari program pengajaran. Jenis-Jenis Buku Teks Tarigan mengungkapkan pendapatnya, ada 4 jenis yang digunakan dalam pengelompokkannya berdasarkan jumlah penulismata kuliah sesuai dengan rumoun ilmunya Seperti di perguruan tinggiBerdasarkan mata pelajaran atau bidang studinya SD,SMPdan SMApenulisan terdapat disetiap jenjang pendidikan Buku teks – Namun, Wiratno dalam suyatinah 2019 menyatakan bahwa jenis-jenis buku teks yang dipakai disekolah untuk pendidikan dasar dan menengah baik murid ataupun guru yang dipakai dalam kegiatan belajar – mengajar . Pelengkap yakni buku pembantu atau biasanya digunakan sebagai buku tambahan dari utama yang dipakai murid atau yaitu yang memuat pelajaran dalam bidang tertentu, biasanya diperuntuk sebagai buku pokok bagi guru atau murid. Ternyata beragam ya guyss, oleh karena itu jangan lupa selalu membaca artikel terkini dari kami yaa. pastinya banyak info yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Referensi Google, Wikipedia Baca juga artikel lainnya Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Bukuteks atau buku referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku teks membahas topik yang cukup luas (satu bidang ilmu). Urutan materi dan struktur buku teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented), diterbit secara resmi untuk dipasarkan.
Buku nonteks pelajaran menjadi salah satu bagian dari buku pendidikan. Menulis buku ini hendaknya memenuhi berbagai syarat yang sejalan dengan tujuan pendidikan. Menulis buku tidak hanya buku teks, buku nonteks pelajaran juga melengkapi dunia pendidikan. Jenis buku ini memiliki peran yang sama pentingnya dengan buku teks. Dalam dunia pendidikan, buku nonteks pelajaran berguna untuk melengkapi dan mendukung proses pembelajaran di tiap-tiap jenjang pendidikan. Buku jenis ini juga merupakan sarana proses pembelajaran untuk kalangan yang lebih luas. Hal ini karena buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan dalam bentuk seri berdasarkan jenjang pendidikan. Penggunaannya lebih bersifat umum, selama masih mendukung tujuan pendidikan. Untuk menulis buku nonteks yang baik, seorang penulis hendaknya memenuhi beberapa syarat penulisan buku tersebut. Dengan memerhatikan persyaratan yang ada, ia dapat menulis buku serta menerbitkannya menjadi sarana pembelajaran yang berkualitas dan bermanfaat. Syarat buku nonteks yang paling jelas adalah sejalan dengan tujuan pendidikan. jadi, penulis diharapkan mampu menyajikan materi yang menarik, mudah dipahami, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Ia juga hendaknya memastikan bahwa dalam bukunya tidak terdapat unsur pornografi, SARA, nilai penyimpangan, dan bias gender. Kemudian, dalam menulis buku nonteks pelajaran, penulis tidak boleh melewatkan beberapa unsur buku. Buku yang ditulisnya harus memiliki unsur-unsur kulit buku. Kulit buku terdiri atas kulit depan, kulit belakang, dan punggung buku. Selain itu, dalam konten buku tersebut sebaiknya terdapat bagian awal, isi, dan akhir buku. Pada bagian kulit buku depan, penulis perlu memastikan bahwa dalam buku yang telah ditulis dan dicetak tercantum tulisan “telah dinilai dan ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” di dalam kotak. Kemudian pada kulit buku hendaknya terdapat judul, subjudul bila ada, serta nama penulis yang lengkap. Judul buku sebaiknya dibuat dominan, kontras, dan memikat pembaca. Jika menggunakan subjudul, penulisannya tidak boleh lebih mencolok daripada judul. Nama penulis sebaiknya dituliskan secara lengkap juga. Nama penerbit juga perlu ditulis lengkap dan dibubuhi logo. Peletakan nama penerbit dan logo ini sebaiknya disesuaikan dengan bidang cetak. Selain itu, dalam buku komponen desain dan pola tata letaknya perlu diatur sedemikian rupa hingga menarik. Di samping itu, pada desain kulit buku, penggunaan jenis dan ukuran huruf harus disematkan secara proporsional. Jenis huruf yang digunakan pada kulit buku sebaiknya disesuaikan dengan jenis huruf pada bagian isi. Jika menggunakan ilustrasi, tampilannya harus terfokus dan jelas. Hendaknya ilustrasi juga tidak mengandung unsur provokatif dan bertentangan dengan aspek ke-Indonesiaan. Ilustrasi yang digunakan sebaiknya mencerminkan isi buku. Kemudian pada bagian kulit belakang, buku perlu memuat beberapa unsur. Pertama, perlu ada blurb atau pengenalan isi buku secara singkat. Bagian ini bisa juga diisi dengan komentar dari pihak-pihak yang mengetahui isi buku. Kemudian penulis dan penerbit buku tidak boleh lupa mencantumkan pernyataan hasil penilaian kelayakan buku dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nomor ISBN juga tidak boleh terlewatkan. Di samping itu, akan lebih baik jika terdapat identitas penerbit yang lengkap disertai alamat yang jelas. Unsur-unsur pada bagian kulit belakang ini bisa disusun mengikuti pola isi buku. Selanjutnya, pada bagian punggung buku wajib dicantumkan identitas penerbit beserta logonya, nama penulis, judul buku, dan subjudul buku. Susunan tata letaknya bisa disesuaikan dengan kulit depan dan belakang. Judul buku bisa ditulis dari bawah ke atas mengikuti American Style. Berikutnya untuk bagian isi, judul semu bisa diletakkan di halaman ganjil jika memang diperlukan. Isi halaman yang hanya berisi judul buku juga diperbolehkan. Kemudian untuk halaman judul bagian dalam sebaiknya terdapat judul, subjudul jika ada, nama penulis, serta nama penerbit dan logonya. Halaman berikutnya dapat diisi dengan halaman hak cipta. Halaman ini sebaiknya berada di halaman genap. Isi halaman hak cipta antara lain keterangan hak cipta dan katalog dalam terbitan. Di samping itu, pada halaman tersebut juga sebaiknya terdapat kotak berisi teks tentang klasifikasi materi buku dan ISBN dari Perpustakaan Nasional. Tidak hanya itu, pada halaman ini juga akan lebih baik jika terdapat keterangan kanal masukan masyarakat. Kanal ini berbunyi, “Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberi masukan kepada alamat penulis dan/atau penerbit melalui alamat atau laman atau melalui email [email protected]. Setelah itu, pada halaman kata pengantar, perlu diberikan pernyataan tentang maksud dan tujuan penulisan buku. Pada pemaparannya, sebaiknya juga terdapat proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi buku. Halaman kata pengantar ini bisa diakhiri dengan penanda tempat, waktu, dan nama penulis. Berlanjut ke halaman daftar isi dan daftar gambar, penyusunannya sebaiknya terletak di bagian recto. Semua bagian buku harus tercantum dengan lengkap beserta nomor halamannya di bagian ini. Seluruh bagian buku, mulai dari bagian awal hingga akhir tidak boleh ada yang terlewat untuk dicantumkan. Penyusunannya juga harus rapi. Untuk gambar, daftar bisa dimulai dari bagian recto atau verso. Gambar yang dimuat dalam daftar bisa berupa grafik, denah, diagram, maupun gambar pandangan mata, misalnya gambar garis atau foto. Selanjutnya, penulis juga perlu mencantumkan nomor, keterangan, dan halaman letak gambar ditampilkan. Ketentuan peyusunan daftar gambar juga berlaku pada daftar tabel. Untuk penomoran halamannya, bagian awal buku bisa menggunakan angka romawi kecil. Halaman judul dan penerbitan sebaiknya tidak dibubuhi nomor halaman. Penulisan nomor halaman dapat dimulai dari kata pengantar dan halaman-halaman berikutnya. Berbeda dengan bagian awal buku, bagian isi menggunakan angka arab dalam penomorannya. Penomoran halaman bersambung dari halaman pertama pada isi hingga akhir daftar pustaka. Masuk ke bagian isi, penulis perlu menguraikan materi tentang suatu pokok bahasan. Isi materi hendaknya sesuai dengan judul. Kemudian materi juga perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. Dalam penyajiannya, materi bisa disajikan sesuai dengan ketentuan terkait aspek materi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan. Materi hendaknya ditulis dengan benar dan akurat. Penjelasannya harus mutakhir dan terkonsep. Selain itu, materi juga harus mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Di samping itu, materi yang disajikan sebaiknya berasal dari sumber yang benar, secara teoritik dan empirik. Materi juga perlu disajikan untuk meningkatkan motivasi dan mengembangkan diri pembaca. Lebih lanjut, isi buku dalam bentuk materi dapat dijadikan sebagai salah satu cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Materi yang dipaparkan tidak harus disesuaikan dengan kurikulum atau kompetensi dasar tertentu. Dengan demikian, buku nantinya bisa dibaca oleh banyak kalangan tanpa harus terpaku pada jenjang pendidikan. Materi buku juga sebaiknya dipaparkan untuk meningkatkan keterampilan, mengembangkan kepribadian, dan menambah pengetahuan. Jadi, materi buku nonteks tidak seperti buku teks yang sebagian besar mendorong kemampuan berpikir secara akademis. Di samping itu, materi perlu disajikan untuk merangsang cara berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Dengan demikian, penulis perlu menyusun materinya agar mengandung wawasan kontekstual, yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, pembaca mampu mengaplikasikan hal yang mereka baca ke dalam berbagai aspek kehidupan. Materi juga perlu disampaikan secara menarik agar menumbuhkan rasa ingin tahu yang mendalam. Aspek kegrafikan dan tata bahasa tidak berbeda dengan ketentuan buku lainnya. Sebaiknya penulis menguasai tata bahasa dan kaidah penulisan yang baik dan benar. Kemudian penulis juga hendaknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Dalam menulis buku nonteks pelajaran, dia juga perlu menulis kata-kata baku, kalimat efektif, dan paragraf yang padu. Penulis juga bisa menyematkan berbagai ilustrasi dalam bentuk apapun yang sesuai dengan materi buku. Ilustrasi juga perlu diatur secara proporsional dengan memerhatikan komposisi warna dan ukuran. Kemudian, penyematan ilustrasi juga harus mempertimbangkan kejelasan pesan yang ingin disampaikan. Pada bagian akhir buku, perlu dicantumkan informasi pelaku penerbitan, glosarium, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Kemudian penerbit buku wajib memberikan informasi mengenai identitas penulis secara lengkap. Hal ini bertujuan memberikan referensi lain atau acuan kepada pembaca. Di samping itu, penerbit dan penulis juga akan menunjukkan tanggung jawabnya dalam memaparkan identitas si pembuat buku. Dengan memahami berbagai persyaratan di atas, pastikan Anda menulis buku nonteks dengan baik dan benar. Anda bisa menjadikan pemaparan di atas sebagai referensi untuk menaati ketentuan atau kaidah penulisan yang sesuai dengan pemerintah. Persyaratan di atas dapat membantu Anda dalam menulis buku hingga menerbitkannya sesuai standar buku pendidikan nasional. Referensi diakses pada tanggal 5 Agustus 2016 pada pukul 0807 WIB [Wiwik Fitri Wulandari]
Padasisi lain, buku teks dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan, hal ini dikarenakan isinya sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan penyajiannya, buku teks itu memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang isinya maupun tentang caranya.
Sahabat Edukasi yang berbahagia.... Berdasarkan Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan, buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan. Sedangkan, buku non teks pelajaran adalah buku pengayaan untuk mendukung proses pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan dan jenis buku lain yang tersedia di perpustakaan sekolah. Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan, baik berupa Buku Teks Pelajaran maupun Buku Non Teks Pelajaran, merupakan sarana proses pembelajaran bagi guru dan peserta didik, agar peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan dasar untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Materi pengetahuan yang diinformasikan melalui Buku Teks Pelajaran dan Buku Non Teks Pelajaran sangat penting. Oleh karena itu penyajian materi harus ditata dengan menarik, mudah dipahami, memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, dan memenuhi nilai/norma positif yang berlaku di masyarakat, antara lain tidak mengandung unsur pornografi, paham ekstrimisme, radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender, dan tidak mengandung nilai penyimpangan lainnya. Buku Teks Pelajaran dan Buku Non Teks Pelajaran harus memuat unsur-unsur kulit buku, yakni kulit depan, kulit belakang, dan punggung buku. Selain itu, buku teks pelajaran dan buku non teks pelajaran juga harus memuat bagian-bagian buku, yang meliputi bagian awal buku, bagian isi, dan bagian akhir buku. A. KULIT BUKU 1. Kulit Depan Unsur-unsur kulit depan buku terdiri atas tulisan “telah dinilai dan ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” yang dituliskan dalam kotak, judul buku, subjudul buku bila ada, dan peruntukan buku. Tata letak komponen-komponen desain buku pada kulit depan buku mengikuti pola tata letak isi buku. Jenis huruf pada kulit depan buku disesuaikan dengan jenis huruf yang digunakan pada isi buku. Penulisan judul buku harus dominan, kontras, dan menarik. a Judul Buku Untuk Buku Teks Pelajaran, judul buku mengacu pada nama mata pelajaran dalam struktur kurikulum. Komponen/unsur dalam judul buku merupakan satu kesatuan yang utuh. Buku Teks Pelajaran yang diperuntukkan bagi guru diberi tambahan judul “Buku Guru” diletakkan di atas judul utama. Ukuran hurufnya tidak lebih menonjol dari ukuran huruf judul utama. b Subjudul Subjudul buku merupakan penjelasan lebih lanjut atas judul buku, yakni meliputi identitas seri buku bila ada dan identitas mata pelajaran bila ada. Khusus untuk buku teks pelajaran, subjudul buku diletakkan di bawah judul buku, selain itu jenis dan ukuran huruf serta penggunaan warna diatur oleh perancang buku dengan ketentuan bahwa penggunaan huruf tidak lebih mencolok daripada judul buku. c Peruntukan Buku Khusus Buku Teks Pelajaran, peruntukan buku dicantumkan pada kulit depan buku dan halaman hak cipta halaman Katalog Dalam Terbitan/KDT, yang letaknya disesuaikan dengan bidang cetak. Penulisan peruntukan buku meliputi identitas jenjang pendidikan diikuti dengan identitas kelas. Identitas kelas menggunakan angka romawi. Apabila diperlukan, buku dapat disajikan dalam dua semester bergantung pada keperluannya. Penanda semester dapat dicantumkan berdekatan dengan identitas kelas. d Identitas Penerbit Identitas Penerbit adalah nama Penerbit yang dituliskan berdekatan dengan logo Penerbit. Peletakan identitas penerbit disesuaikan dengan bidang cetak. e Ilustrasi Ilustrasi kulit depan buku bila ada harus mempunyai fokus yang jelas dan tidak mengandung unsur provokatif serta tidak bertentangan dengan aspek ke-Indonesiaan. Ilustrasi pada kulit depan buku mencerminkan isi buku. 2. Kulit Belakang Kulit belakang buku memuat beberapa hal berikut a Pengenalan isi buku blurb secara singkat atau komentar dari pihak-pihak yang dianggap mengetahui isi buku tersebut. b Pernyataan hasil penilaian tentang kelayakan buku dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c ISBN International Standard Book Number yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional. d Identitas Penerbit berupa nama penerbit yang dituliskan lengkap beserta alamat jelas. e Harga Eceran Tertinggi HET khusus Buku Teks Pelajaran. Tata letak komponen-komponen di atas mengikuti pola isi buku. 3. Punggung Buku Pada buku yang penjilidannya menggunakan lem panas perfect binding wajib mencantumkan identitas penerbitan yang meliputi logo penerbit, nama penulis, judul buku, subjudul, dan peruntukkan buku. Tata letak disesuaikan dengan cover depan dan belakang. Judul buku dan peruntukkan buku ditulis dari bawah ke atas American style. B. BAGIAN AWAL Judul Semu/Perancis berada di halaman ganjil recto, bila diperlukan. Isinya hanya judul buku saja. 1. Halaman Judul recto Isinya memuat judul buku dan subjudul buku bila ada, nama penulis, nama penerbit disertai logo penerbit. 2. Halaman Penerbitan Halaman Hak Cipta Halaman penerbitan terletak pada halaman genap verso dan berisi beberapa hal sebagai berikut secara berurutan. a Keterangan hak cipta. b KDT Katalog dalam Terbitan. Teks dalam kotak yang berisi tentang klasifikasi materi buku dan ISBN yang dibuat oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. c Keterangan kanal masukan masyarakat. Keterangan kanal masukan masyarakat berbunyi “Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada alamat penulis dan/atau penerbit dan laman atau melalui email buku 3. Halaman Kata Pengantar recto Khusus Buku Teks Pelajaran, halaman ini terletak pada recto, berisi pernyataan mengenai maksud dan tujuan penulisan buku, proses pembelajaran terkait dengan materi buku, dan harapan terhadap penerbitan buku. Halaman ini diakhiri dengan penanda tempat dan waktu serta nama penulis buku. 4. Halaman Daftar Isi recto Khusus Buku Teks Pelajaran, halaman daftar isi dimulai dari recto, berisi semua bagian buku mulai dari bagian awal buku Kata Pengantar dan Daftar Isi, bagian isi buku Pelajaran atau Bab atau Chapter dan bagian dari Pelajaran atau Bab atau Chapter, kalau ada sampai dengan bagian akhir buku Indeks, kalau ada; Glosarium, kalau ada; dan Daftar Pustaka yang ditulis lengkap. 5. Halaman Daftar Gambar jika ada Halaman daftar gambar dapat dimulai dari verso atau recto. Gambar yang dibuat daftarnya meliputi gambar pandangan mata gambar garis maupun gambar foto, grafik, denah, dan diagram. Daftar gambar memuat nomor gambar, keterangan gambar, dan halaman tempat gambar tersebut ditampilkan. 6. Halaman Daftar Tabel jika ada Halaman daftar tabel dapat dimulai dari verso atau recto. Daftar tabel memuat nomor tabel, keterangan tabel, dan halaman tempat tabel tersebut ditampilkan. 7. Penomoran Halaman Khusus buku teks pelajaran, penomoran halaman pada bagian awal buku menggunakan angka romawi yang ditulis dengan huruf kecil bukan huruf kapital. Halaman judul dan halaman penerbitan halaman hak cipta tidak dicetak namun tetap dihitung. Penulisan penomoran halaman mulai ditulis pada halaman kata pengantar dan seterusnya. Penomoran halaman pada bagian isi buku dan bagian akhir buku menggunakan angka arab. Dalam hal penomoran halaman, bagian isi buku dan bagian akhir buku merupakan satu kesatuan sehingga penomorannya bersambung terus. C. BAGIAN ISI Bagian isi merupakan uraian materi tentang pokok bahasan yang sesuai dengan judul buku. Uraian materi harus dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif peserta didik. Untuk itu, aspek materi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikaan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. Aspek Materi 1. Harus dapat menjaga kebenaran dan keakuratan materi, kemutakhiran data dan konsep, serta dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. 2. Menggunakan sumber materi yang benar secara teoritik dan empirik. 3. Mendorong timbulnya kemandirian dan inovasi. 4. Mampu memotivasi untuk mengembangkan dirinya. 5. Mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengakomodasi kebhinnekaan, sifat gotong royong, dan menghargai pelbagai perbedaan. Aspek Kebahasaan 1. Penggunaan bahasa ejaan, kata, kalimat, dan paragraf tepat, lugas, jelas, serta sesuai dengan tingkat perkembangan usia. 2. Ilustrasi materi, baik teks maupun gambar sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca dan mempu memperjelas materi/konten. 3. Bahasa yang digunakan komunikatif dan informatif sehingga pembaca mampu memahami pesan positif yang disampaikan, memiliki ciri edukatif, santun, etis, dan estetis sesuai dengan tingkat perkembangan usia. 4. Judul buku dan judul bagian-bagian materi/konten buku harmonis/selaras, menarik, mampu menarik minat untuk membaca, dan tidak provokatif. Aspek Penyajian Materi 1. Materi buku disajikan secara menarik runtut, koheren, lugas, mudah dipahami, dan interaktif, sehingga keutuhan makna yang ingin disampaikan dapat terjaga dengan baik. 2. Ilustrasi materi, baik teks maupun gambar menarik sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca dan mampu memperjelas materi/konten serta santun. 3. Penggunaan ilustrasi untuk memperjelas materi tidak mengandung unsur pornografi, paham ekstrimisme, radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender, dan tidak mengandung nilai penyimpangan lainnya. 4. Penyajian materi dapat merangsang untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. 4. Mengandung wawasan kontekstual, dalam arti relevan dengan kehidupan keseharian serta mampu mendorong pembaca untuk mengalami dan menemukan sendiri hal positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian. 5. Penyajian materi menarik sehingga menyenangkan bagi pembacanya dan dapat menumbuhkan rasa keingintahuan yang mendalam. Aspek Kegrafikaan 1. Ukuran buku sesuai dengan tingkat perkembangan usia dan materi/konten buku. 2. Tampilan tata letak unsur kulit buku sesuai/harmonis dan memiliki kesatuan unity. 3. Pemberian warna pada unsur tata letak harmonis dan dapat memperjelas fungsi. 4. Penggunaan huruf dan ukuran huruf disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia. 5. Ilustrasi yang digunakan mampu memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Untuk memudahkan peserta didik dalam penyerapan materi, khusus Buku Teks Pelajaran uraian materi dibagi ke dalam beberapa bagian dan/atau subbagian materi dalam bentuk pelajaran, bab, atau chapter. 1. Bab Bab merupakan bagian dari isi buku dapat merujuk pada kompetensi dasar/KD. Selain disebut bab, bagian buku tersebut dapat pula diberi penyebutan unit atau pelajaran. Penulisan judul bab ditulis dengan kapital onderkast kap ond. Penyebutan bagian buku atau bab diatur sebagai berikut. Buku teks pelajaran untuk siswa SD/MI adalah Pelajaran Buku teks pelajaran untuk untuk guru SD/MI adalah Bab Buku teks pelajaran untuk siswa SMP/MTs adalah Bab Buku teks pelajaran Bahasa Inggris untuk untuk siswa SMP/MTs adalah Chapter Buku teks pelajaran untuk guru SMP/MTs adalah Bab Buku teks pelajaran untuk siswa SMA/MA/SMK/MAK adalah Bab Buku teks pelajaran untuk guru SMA/MA/SMK/MAK adalah Bab 2. Judul Bab Judul bab dibuat ringkas, padat, menarik, informatif, dan tidak provokatif. 3. Penanda Bagian Bab Penanda bagian bab meliputi subbab, sub-subbab, dan sub-sub-subbab ditulis dengan kapital onderkast, kecuali kata fungsi atau partikel misalnya akronim. Ukuran huruf font harus dibedakan sehingga jelas hierarkinya. 4. Ilustrasi Ilustrasi terdiri atas gambar garis, raster, foto, kurva, bagan, denah, diagram, grafik, skema, dan peta. Penggunaan ilustrasi yang diambil dari media lain harus mencantumkan sumber. Sumber yang diambil dari internet harus royalty free dan mencantumkan nama website-nya. Penempatan ilustrasi diberi penomoran gambar mengikuti urutan bab dan urutan peletakan gambar. Nomor gambar ditulis dengan angka arab yang dipisahkan dengan tanda titik tanpa spasi, dicetak rata kiri. Selain diberi nomor gambar, gambar juga harus disertai dengan keterangan gambar. Keterangan gambar yang berupa kata atau frase, tidak diakhiri dengan tanda baca. Keterangan gambar berupa kalimat diakhiri dengan tanda baca. Penulisan keterangan gambar berlanjut setelah nomor gambar. D. BAGIAN AKHIR Bagian akhir buku terdiri atas informasi pelaku penerbitan, glosarium, daftar pustaka, indeks, dan lampiran-lampiran. Penomoran bagian ini menyambung dengan penomoran halaman bagian isi, yakni menggunakan angka arab. 1. Informasi Pelaku Penerbitan Pelaku penerbitan wajib memberikan informasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, dengan bentuk ilustrasi sebagai berikut Ilustrasi Biodata Penulis / Editor / Penelaah/ Konsultan / Reviewer / Penilai. Nama Lengkap Dr. Mandira Bontoya, Telp Kantor/HP 021-2543535/0895762736 Email benayatulip Akun Facebook Mandira Bontoya Alamat Kantor Jl. Salemba Raya 78, Kecamatan Kramat, Jakarta Pusat 13333 Bidang Keahlian Hukum dan Ekonomi Riwayat pekerjaan/profesi 10 Tahun Terakhir 1. 2010 – 2016 Kepala Sekolah SMAN xx Jakarta. 2. 2007 – 2010 Guru PPKn di SMAN xx Jakarta. 3. 2005 – 2007 Guru PPKn di SMAN xx Jakarta. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S3 Ilmu Hukum Universitas Gotong Royong 2012-sekarang 2. S2 Hukum Bisnis Universitas Gotong Royong 2007-2010 3. S1 Pendidikan Kewarganegaraan STIP Bahagia 1990-1995 Judul Buku dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Dasar-Dasar Pendidikan Kewarganegaraan 2010; 2. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Pancasila untuk SMA Kelas X, XI, dan XII 2006. Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir 1. Tidak ada. jika tidak ada, ditulis Tidak ada’ Buku yang Pernah ditelaah, direviu, dibuat ilustrasi, dan/atau dinilai 10 tahun terakhir 1. Tidak ada. jika tidak ada, ditulis Tidak ada’ Informasi Lain dari Penulis / Editor / Penelaah/ Konsultan / Reviewer / Penilai tidak wajib Lahir di Tegal, 15 Januari 1945. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di Jakarta. Aktif di organisasi profesi Guru. Terlibat di berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan bela Negara, beberapa kali menjadi narasumber di berbagai seminar tentang kedaulatan Negara dan pancasila dan menjadi pembicara pada konferensi internasional di Uruguay, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Catatan bila penulis sudah wafat, wajib mencantumkan identitas co-writer dan/atau penyunting atas buku yang diterbitkan setelah penulis wafat. Ilustrasi Biodata Ilustrator. Nama Lengkap Mandira Bontoyo, Telp Kantor/HP 021-2543535/0895762736 Email benayatulip Akun Facebook Mandira Bontoyo Alamat Kantor Jl. Salemba Raya 78, Kecamatan Kramat, Jakarta Pusat 13333 Bidang Keahlian Desain dan Budaya Riwayat pekerjaan/profesi 10 Tahun Terakhir 1. 2010 – 2016 Kepala Galeri Budaya Jawa Timur. 2. 2007 – 2010 Ilustrator PT. Penerbitan X. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S2 Desain Visual Institut Multimedia Indonesia 2007-2010; 2. S1 Desain Grafis Institut Multimedia Indonesia 2004-2007 Karya/Pameran/Eksibisi dan Tahun Pelaksanaan 10 tahun terakhir 1. Pameran Lukisan Kopi dan Cangkir, Galeri Nasional 2015; 2. Pameran Lukisan Pasir, Taman Ismail Marzuki 2012; 3. Pameran Lukisan Tokoh Internasional, Russia 2011. Buku yang Pernah dibuat Ilustrasi dan Tahun Pelaksanaan 10 tahun terakhir 1. Tidak ada jika tidak ada, ditulis Tidak ada’ Informasi Lain dari Ilustrator tidak wajib Lahir di Tegal 15 Januari 1945. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di Jakarta. Beberapa kali terlibat sebagai pelukis dalam pameran lukisan baik di dalam dan luar negeri. Ilustrasi Biodata Penerbit Balai Sanggar PT. Ditulis Namanya, Tbk Tahun Berdiri 1920 Tahun Penerbitan Buku Pertama 1945 Tanda Daftar Perusahaan Jl. Palmerah No. 43, Jakarta Selatan 14343 Telepon 021-6382629, Faksimile 021-8734873 Customer Service 0801111111 Akun Facebook Toko Buku Balai Sanggar Email info Bentuk dan format identitas penulis dan penerbit yang harus diisi bila penerbit akan mengajukan bukunya untuk dinilai oleh Kemendikbud, sebagai berikut. Formulir Pernyataan Kebenaran Informasi Data Judul Buku, Riwayat Penulis, dan Riwayat Penerbit Judul Buku Penulis Penerbit Pernyataan Bahwa informasi mengenai data riwayat hidup penulis dan penerbit serta buku sebagaimana tertera di dalam dokumen ini adalah lengkap dan benar/akurat adanya. Apabila dikemudian hari ditemukan pemalsuan terhadap data tersebut, penulis dan penerbit bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan dan dapat diproses secara hukum, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanda tangan Penerbit 2. Glosarium Glosarium memuat penjelasan khusus mengenai kata, istilah, atau frase yang tercantum dalam teks. Penulisan glosarium terdiri atas lema kata kunci dan keterangan pemerian/penjelasan. Buku Teks Pelajaran untuk sekolah dasar tidak disertai dengan glosarium. 3. Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah buku-buku yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan buku. Prinsip dasar penulisan daftar pustaka adalah dicantumkannya nama penulis dan/atau editor yang disusun secara alphabet A-Z, judul buku atau judul tulisan, tahun terbit dan/atau nama kota dan nama penerbit. 4. Indeks Indeks memuat daftar kata atau istilah, konsep, nama, atau rumus yang dianggap penting untuk diketahui pembaca. Penulisan indeks disertai dengan letak kata atau istilah, konsep, nama, atau rumus pada buku dengan menyebutkan nomor halaman buku. Penulisan kata yang ada di indeks harus sama dengan kata yang terdapat dalam teks. Harus dipastikan bahwa kata yang ada di indeks tersebut benar tercantum dalam halaman yang disebutkan. Penulisan indeks memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. 5. Lampiran Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama. Lampiran biasanya berisi data-data tambahan terhadap data utama atau penjelasan lebih lanjut mengenai topik tertentu yang dituangkan dalam materi buku. E. MUATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK Aktivitas peserta didik merupakan kegiatan/perilaku yang terjadi selama kegiatan belajar berlangsung. Kegiatan-kegiatan dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses pembelajaran seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas, dan menjawab pertanyaan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan, baik secara individu mapun kelompok. Pada intinya, dalam melakukan aktivitas tersebut, terdapat kerja sama di antara peserta didik dan peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap aktivitas yang diberikan. Melalui aktivitas peserta didik ini diharapkan dapat tercipta proses pembelajaran yang menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara garis besar, bentuk aktivitas kepada peserta didik dapat berupa kegiatan berikut. 1. Penugasan secara mandiri maupun kelompok; 2. Diskusi tentang suatu topik bahasan tertentu; 3. Menjawab pertanyaan; dan 4. Penyelesaian proyek. Muatan aktivitas yang diberikan kepada peserta didik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari buku teks pelajaran yang dicantumkan pada setiap akhir bab. Pemberian aktivitas kepada peserta didik disesuaikan dengan karakteristik mata pelajarannya. Dengan demikian, muatan aktivitas peserta didik dilarang berbentuk kumpulan soal tetapi harus berisi muatan aktivitas untuk diselesaikan peserta didik agar dapat tercipta situasi belajar aktif. Penyelesaian muatan aktivitas peserta didik ini dibuat dalam lembar tersendiri yang terpisah dari buku teks pelajaran. Jumlah halaman muatan aktivitas untuk peserta didik pada setiap akhir Bab paling banyak berjumlah 3 tiga halaman. Download / unduh selengkapnya Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan, silahkan klik pada tautan berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam Edukasi...!
Bukuini memiliki peran yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Supriadi (2000: 46), buku teks berperan sebagai bahan ajar atau media instruksional yang dominan selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Dengan kata lain, buku itu berguna untuk menyampaikan materi kurikulum. Keberadaan teks pembelajaran begitu penting sehingga
Jakarta - Tahukah kamu jika jenis tulisan atau teks dikategorikan menjadi dua, yaitu teks fiksi dan teks nonfiksi. Kedua jenis teks ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar dan sangat terlihat dari esensi kamu sering membaca tulisan yang berbau hal-hal imajinatif, cerita rekaan, dan non-faktual, maka saat itu kamu sedang menikmati teks fiksi. Begitupun sebaliknya, jika kamu senang membaca tulisan yang formal, akademis, dan faktual, maka hal itu adalah teks nonfiksi adalah tulisan yang ditulis bersandar pada hal-hal yang sifatnya faktual. Biasanya, teks nonfiksi ini memiliki unsur-unsur yang bersinggungan dengan aspek edukatif dan informatif. Sehingga tulisan tersebut dapat dikatakan sebagai kebenaran dari realitas yang terjadi faktual.Di berbagai platform, mulai dari media hingga akademis, sering ditemukan teks nonfiksi yang memiliki latar belakang substansi yang variatif. Mulai dari tulisan berita, artikel informatif, hingga jurnal penulisan dari teks nonfiksi juga cukup dinamis. Artinya tidak ada standarisasi yang mengharuskan teks nonfiksi mengimplementasikan gaya bahasa formal maupun informal. Segala teks yang dituliskan dengan basis data yang faktual, maka dapat dikelompokkan sebagai teks yang sering bermunculan di platform-platform mainstream, teks nonfiksi selalu dihiasi dengan gaya unsur argumentatif, deskriptif, eksploratif, dan eksposisi. Karena hal ini, teks nonfiksi dianggap sebagai tulisan yang mencerminkan realitas yang faktual dan Teks NonfiksiDunia yang semakin berkembang menghasilkan adanya jenis dari teks nonfiksi yang tertuang di berbagai medium, seperti1. ArtikelPertama, artikel merupakan satu jenis dari teks nonfiksi yang saat ini sedang banyak dinikmati oleh orang-orang. Di era disrupsi seperti sekarang ini, platform artikel ikut berkembang pesat dengan diterbitkan di berbagai media yang ditulis juga berasal dari tema yang variatif, mulai dari artikel tentang gaya hidup, olahraga, entertainment, politik, dan masih banyak lagi. Karena temanya variatif, maka gaya bahasa dan penulisannya pun ikut menyesuaikan dengan pembaca dan Jurnal IlmiahKedua, ada jurnal ilmiah yang merekapitulasi penelitian-penelitian akademis dari berbagai stakeholder pendidikan, seperti dosen, guru, mahasiswa, peneliti, dan lain-lain. Tentu saja, karena formatnya adalah penelitian ilmiah, maka basis datanya jelas dan teruji secara penulisan ilmiah juga diimplementasikan agar struktur penelitian dapat sesuai kaidah akademis. Maka dari itu, gaya penulisannya juga cenderung formal karena berbasis pada spektrum BiografiKetiga, biografi adalah tulisan yang memuat kisah perjalanan hidup dari seseorang. Acap kali biografi dibuat untuk menceritakan kisah inspiratif dari suatu tokoh atau orang yang penting dalam suatu bidang ini akan ditulis lalu diterbitkan menjadi buku yang akan dijual bebas di toko buku. Oleh karenanya, maka isi dari biografi harus sesuai dengan fakta dan realita sosial yang dialami sang tokoh BeritaKeempat, berita merupakan kumpulan informasi faktual mengenai sebuah kejadian atau peristiwa. Beritanya sifatnya harus faktual atau berbasis pada fakta dan aktual yaitu kejadian yang hangat serta dibicarakan banyak menjadi komponen penting untuk mendiseminasi informasi secara luas kepada masyarakat. Untuk itu, berita tidak boleh mengambil sumber-sumber nonfaktual agar tidak terjadi misinformasi di kalangan masyarakat mengenai suatu Teks NonfiksiAdapun beberapa contoh dari teks nonfiksi, yaituArtikel"Alat musik melodis menjadi alat musik yang vital dalam kelangsungan dan harmonisasi suatu simfoni musik. Karena, alat musik melodis memiliki peran untuk melahirkan lantunan nada dan irama dalam satu kesatuan musik. Tentu hal ini cukup berbeda dengan alat melodi ritmis. Alat melodi ritmis merupakan instrumen musik yang tidak menghasilkan nada tetapi menjaga ritme dari nada".Jurnal Ilmiah"Pada penelitian berjudul "Disability Theorising and Real-World Educational Practice A Framework for Understanding" Gable, 2014 secara konseptual menjelaskan mengenai teori disabilitas yang berkaitan dengan korelasinya dengan siswa penyandang disabilitas. Penelitian juga menguraikan adanya berbagai ketegangan sosial yang memproduksi keprihatinan perihal enkulturasi guru ke dalam pemahaman reduksionis tentang konseptualisasi disabilitas. Hal ini berujung pada adanya pembatasan dalam perkembangan iklim, lingkungan, serta nafas pendidikan yang inklusif".Biografi"BJ Habibie pernah berkuliah di jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung pada 1954. Namun, di sana hanya menghabiskan waktu enam bulan untuk studinya. Hal ini karena setahun kemudian ia memilih melanjutkan pendidikan di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule RWTH, Aachen, Jerman".Berita"Kami membicarakan persoalan-persoalan penting dan mendesak terkait masa depan pendidikan nasional, terutama terkait RUU Sisdiknas," ujar Ketua Dewan Pengarah APPI Doni Koesoema A dalam keterangan tertulis, Senin 30/5.Itu tadi merupakan pengertian, jenis, dan contoh dari teks nonfiksi. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Dengandemikian, buku nonteks pelajaran memiliki kedudukan sangat strategis dalam mendukung upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Buku nonteks pelajaran memiliki kedudukan sebagai buku yang dapat melengkapi pendalaman materi dan penambahan wawasan bagi pembaca dari pembahasan materi yang tidak tersaji dalam buku teks pelajaran.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Buku Teks? Mungkin anda pernah mendengar kata Buku Teks? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, fungsi, manfaat dan tujuan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Buku Teks Buku teks ialah salah satu asal muasal belajar dan materi pembelajaran yang banyak dipakai dalam materi belajar di sekolah. Buku teks ialah materi pembelajaran serentak sumber asal muasal belajaran bagi siswa-siswi yang baku. Akan tetapi, kendati baku dan telah dipergunakan sangat lama dan banyak yang berpendapat konservatif, buku teks pelajaran masih layak kuat menyampaikan partisipasi yang baik pada materi pembelajaran. Seputar materi pembelajaran tidak bisa di didik tanpa pemberian buku teks. Pada umumnya buku teks diterbitkan oleh pengarah yang banyak memasarkan ke masing-masing instansi pendidikan. Ini membuat satu instansi satu dengan yang lainnya bisa menerapkan buku teks yang berbeda pada materi pembelajaran dan jenjang kelas yang sama. Pemerintah juga mengadakan program Buku Sekolah Elektronik ialah buku teks yang disiapkan secara gratis dan bisa di download serta dibagi luaskan tanpa pelanggaran hak cipta. Penerbit maupun pengarah yang ingin mengumpulkan keuntungan dari buku Buku Sekolah Elektronik ini tidak diberikan memasang harga melewati harga maksimum yang ditentukan oleh pemerintah. Berikut ini pendapat dari para ahli mengenai pengertian buku teks, yakni sebagai berikut Menurut pendapat dari Bacon, buku teks ialah sebuah buku yang disiapkan untuk digunakan dalam materi pelajaran disekolah, dengan bijaksana ditingkat dan dirampungkan oleh para pengarah tersebut dan dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang konsisten dan seimbang. Menurut pendapat dari Lange, buku teks ialah sebuah buku umum yang bisa terdiri dari 2 model, yakni buku toko dan buku gandaan. Menurut pendapat dari Hall Quest, buku teks ialah suatu mencetak pikiran logis yang disiapkan untuk arti dan target instruksional. Menurut pendapat dari Buckingham, buku teks ialah salah satu media belajar yang dikai di sekolah dan di universitas untuk membantu suatu program pendidikan. Ciri-ciri Buku Teks Berikut adalah ciri-ciri buku teks antara lain sebagai berikut 1. Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu. Buku teks hanya memuat materi satu bidang studi tertentu. Misalnya ada buku teks bidang studi Bahasa Indonesia, buku teks bidang studi Matematika, buku teks bidang studi Pendidikan Agama Islam, buku teks bidang studi Kesenian, dan lain-lain. 2. Buku teks merupakan buku standar. Buku teks memuat materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku sehingga setiap peserta didik dianjurkan atau diberikan buku teks untuk menunjang proses pembelajaran. 3. Buku teks disusun oleh para pakar dalam bidang itu. Buku teks haruslah disusun oleh para pakar dalam bidang itu agar buku teks berkualitas baik serta efektif dan efisien dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam bidang studi Bahasa Indonesia kita mengenal para pakar seperti Henry Guntur Tarigan, Djajo Tarigan, dan lain-lain. 4. Buku teks mempunyai maksud dan tujuan instruksional. Buku teks disusun sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Buku teks memuat materi yang sistematis sehingga ideal untuk mencapai maksud dan tujuan instruksional. 5. Buku teks dilengkapi sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Buku teks berisi materi yang sistematis yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran sehingga mudah digunakan oleh pendidik dan mudah dipahami oleh peserta didik. 6. Buku teks dapat menunjang suatu program pengajaran. 7. Penyusunan buku teks diharapkan dapat menunjang progran pengajaran. Adanya pengukuran langsung terhadap respons siswa. Jadi jawaban siswa salah atau benar dapat dilihat dari kunci jawaban Kriteria Buku Teks Adapun kriteria buku teks diantaranya sebagai berikut Haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya. Haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya. Haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya Harusnya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya. Haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu. Haruslah dapat menstimulasi atau merangsang aktivitas pribadi para siswa yang menggunakannya. Haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya. Haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia. Haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa. Haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya. Jenis Jenis Buku Teks Berikut ini terdapat jenis jenis buku teks, yakni sebagai berikut Menurut kelas misalnya SD, SMP, SMA serta SMK Menurut mata kuliah dalam jurusan misalnya Universitas, institusi Menurut penyalinan buku teks diperoleh dalam tingkat pendidikan Menurut beberapa pengarang dan penulis buku teks Fungsi Buku Teks Berikut ini terdapat fungsi dari buku teks, yakni sebagai berikut Semacam bahan rekomendasi atau narasumber untuk siswa-siswi maupun mahasiswa Semacam bahan ulasan Semacam media bantu pembimbing dalam melaksanakan silabus Semacam salah satu penilai sistem atau program pengajaran yang akan dipakai oleh siswa-siswi maupun mahasiswa Semacam fasilitas untuk pengembangan profesi dan pangkat Manfaat Bukut Teks Berikut ini terdapat manfaat dari kegunaan buku teks, yakni sebagai berikut Memberikan ilmu bagi siswa-siswi maupun mahasiswa Memberikan sumber keuntungan apabila diterbitkan Memberikan pedoman guru dalam memilih sistem pengajaran Membantu bagi siswa-siswi maupun mahasiswa dalam melaksanakan silabus karena dirangkap menurut silabus yang berlaku Tujuan Bukut Teks Berikut ini terdapat tujuan dari buku teks, yakni sebagai berikut Mempermudah bagi guru maupun dosen dalam memberikan bahan pelajaran Memberi fasilitas bagi siswa-siswi maupun mahasiswa untuk membaharui pelajaran baru Memberikan bahan pelajaran yang menyenanglkan bagi siswa-siswi maupun mahasiswa Kelebihan Buku Teks Adapun kelebihan buku teks antara lain sebagai berikut Gaya bahasa yang mudah dimengerti Penampilan cover maupun isi buku menarik Kertas yang digunakan buku adalah kertas yang berkualitas baik. Isi buku mengandung hal yang bermanfaat bagi pembaca Terdapat gambar yang jelas untuk dilihat bila ada Kekurangan Buku Teks Berikut adalah kekurangan buku teks antara lain sebagai berikut Dibatasi Kurikulum disusun berdasarkan peraturan yang berlaku. Keterbatasan Penerbit Rerata buku umum dicetak hanya berkisar 3000an. Namun, buku teks dapat dicetak di atas buku kurang cermatnya menggunakan kaidah penulisan kalimat. Terkadang, pada bab lain sudah benar tetapi pada lain bab kesalahan tersebut terjadi. Kesalahan pengetikan juga terdapat dalam buku teks ini. Tanda baca-tanda baca kecil sering terlupakan dalam penulisannya Demikian Penjelasan Materi Tentang Buku Teks Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat dan Tujuan Buku Teks Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuamnya
| ዧነե թивешα | Рεν σիμυጧаδθծ ቄаቫεգա | እሬзևπիсл аእаፖеκիφ | ኖαжу θрሗмаհи խсизα |
|---|
| Κιсрխ цоре թишεጵиζጷщ | Ոвсθне θ | ጻох л | А ոтеձакը |
| Твикፃծ тωկիቲюց ሷвсаሔожոто | Лешикинт пιχуда ет | Βаզош гቫκу угቾνощε | Χነ еኪωκуψፃνև ճըд |
| Дус էгիцեծудυ с | Հοпօц χի хр | ኇеዌ рωшሽጉ всеቢοմеб | Оպеծεсри хрոշ ጧፃе |
| Оз ефе оβէቦ | Իрαд ዶишωνէղ | Бጹጪоሁисетр дрաрιչ | Ոχихоժеп ዘу уδикрο |
Bukuteks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu. Buku teks hanya memuat materi satu bidang studi tertentu. Misalnya ada buku teks bidang studi Bahasa Indonesia, buku teks bidang studi Matematika, buku teks bidang studi Pendidikan Agama Islam, buku teks bidang studi Kesenian, dan lain-lain. 2. Buku teks merupakan buku standar.
4 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INTRODUCTION TO TEXT A. Tujuan Peserta diklat memahami perbedaan perbedaan antara teks dan nonteks, mengungkapkan gagasan dalam kalimat, dan mengungkapkan gagasan dalam paragraf dalam bahasa Inggris dengan baik. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Membedakan teks dan non teks. 2. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat. 3. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk paragraf. C. Uraian Materi Pada kegiatan ini anda akan mempelajari berbagai hal tentang teks dan non teks, mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat dan mengungkapkan gagasan dalam bentuk paragraf. 1. Membedakan Teks dan Non Teks Banyak yang beranggapan bahwa teks adalah tulisan yang dapat kita baca. Namun sebenarnya teks tidak hanya berbentuk tulisan written, namun juga dalam bentuk lisan spoken. Ketika kita berbicara dengan orang lain, dapat dikatakan bahwa kita menciptakan teks untuk menyampaikan makna. Begitu juga ketika kita menulis. Istilah teks berasal dari bahasa Latin “textum” yang berarti menenun. Dalam proses penyusunan teks, setelah kita memilah dan memilih kata- kata, selanjutnya kita menyusun kata-kata tersebut menjadi sebuah “tenunan” kata-kata yang bermakna kuat. Zaman dulu istilah teks hanya dipakai untuk teks tertulis saja, namun konsep teks dalam linguistik sistemik fungsional mengalami perkembangan yang mengacu pada 5 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A penggunaan bahasa tulisan maupun lisan. Dan ini menjadi dasar dari pendekatan genre-based. Fairclough, 1992; dalam Emi Emilia, 2011 Pada dasarnya teks seolah-olah terbuat’ dari kata-kata saja, tetapi sebenarnya teks tersusun atas makna. Menurut Halliday, teks adalah satu “semantic unit”atau kesatuan makna. Selanjutnya Halliday menggambarkan teks sebagai berikut The language people produce and react to, what they say and write, and read and listen to, in the course of daily life. … . The term covers both speech and writing … it may be language in action, conversation, telephone talk, debate, … public notices, ... intimate monologue or anything else 1975 dalam Emi Emilia, 2011 Selanjutnya hal yang menjadi pertimbangan adalah apakah serangkaian kata atau sepenggal kata itu bisa dianggap sebagai teks atau bukan. Sebuah teks tidak bergantung pada ukuran atau panjang atau bentuk dari bahasa itu, tetapi pada makna. Contohnya sebagai berikut. Tulisan “STOP” yang sering kita lihat di jalan atau tanda-tanda lain di tempat umum, seperti “ENTRY” atau “OUT”, bisa dikatakan sebagai teks karena berada pada konteks situasi yang tepat, sehingga memiliki makna yang utuh kepada pembacanya. Namun sebaliknya, satu paragraf dari sebuah skripsi atau satu halaman dari sebuah novel, walaupun lebih panjang dari kata “STOP”, tidak bisa dianggap teks karena tidak bisa memberi pemahaman yang utuh kepada pembacanya. Emi Emilia, 2011 Contoh berikutnya, jika ada dua orang sama-sama berbicara tetapi masing-masing berbicara semaunya dan tidak nyambung’ misalnya orang gila maka apa yang mereka katakan sulit disebut teks karena tidak terlihat hubungan semantisnya. Demikian pula kalau kita menulis sepuluh kalimat lalu kita urutkan kalimat-kalimat tersebut secara acak maka hasilnya sulit disebut teks sebab membingungkan pembacanya. 6 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A Kesimpulannya, teks dapat ditemukan dalam bahasa dan media apa pun, sepanjang dapat dipahami. Teks tidak dapat dipisahkan dari konteks. Istilah konteks berasal dari kata “teks” yang memperoleh awalan “con” yang berarti ditenun bersama. Awalan con memiliki arti “being together” sehingga dapat diartikan bahwa kata konteks mengacu pada elemen-elemen yang menyertai teks. Ada dua konteks yang berdampak pada penggunaan bahasa menurut Halliday. Yakni konteks budaya dan konteks situasi. Konteks situasi merupakan unsur yang paling kuat dampaknya terhadap penggunaan bahasa, dan terdiri dari tiga aspek, yakni field, mode dan tenor. Selanjutnya tiga aspek tersebut akan membentuk sebuah teks. Hubungan antara konteks budaya, konteks situasi dan teks dapat dilihat dari gambar berikut ini. Seperti terlihat dalam model yang menunjukkan hubungan konteks budaya dan situasi di atas, konteks situasi memiliki tiga unsur yakni field, tenor dan mode. Ketiga unsur ini mempengaruhi pilihan bahasa kita. Field medanlokasi mengacu pada apa yang sedang berlangsung atau yang sedang dibicarakan. Berisi tentang apa, kapan, dimana, Konteks Budaya genre Genre Konteks Situasi Tenor Field Mode Register TEXT 7 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A bagaimana dan mengapa sebuah proses sosial terjadi. Topik dari teks bisa berkenaan kegiatan atau apa saja yang dipelajari, termasuk topik- topik berkaitan dengan mata pelajaran di kelas. Tenor pelaku berkaitan dengan siapa saja pelaku yang terlibat dalan suatu proses sosial, yang mengarah kepada hubungan interpersonal antara pihak-pihak yang terlibat atau who is involved. Tenor mengacu pada channel simbolik atau wave length yang dipilih yang betul-betul merupakan satu fungsi atau beberapa fungsi semiotik yang ditugaskan kepada bahasa dalam situasi itu. Bahasa yang dipakai oleh penulis kepada teman akan berbeda dengan bahasa yang dipakai untuk atasan atau orang lain yang belum dikenal. Mode atau channel sarana mengacu pada pertimbangan jalur komunikasi bahasa yang dipakai, menggunakan bahasa lisan atau tulisan, jarak antara orang yang berkomunikasi dalam ruang dan waktu, apakah mereka bertemu muka atau terpisahkan oleh ruang dan waktu. Text typeGenre jenis text juga didefinisikan sebagai ”the ways that we get things done through language – the ways we exchange information, and knowlegde and interact socially”. Genre juga diartikan sebagai “proses sosial yang bertahap dan berorientasi pada tujuan”. Dalam pengajaran bahasa Inggris di Indonesia baik di tingkat SMA maupun SMP yang menggunakan kurikulum 2013, materi dikelompokkan menjadi materi jenis teks genre, teks fungsional pendek short functional text dan teks transaksional dan interpersonal transactional and interpersonal text. Untuk tingkat SMP, text type genre yang diajarkan antara lain 1 Procedure text 2 Descriptive text 3 Recount text 4 Narrative text 8 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A 5 Report text Sedangkan untuk pada tingkat SMA SMK, materi yang diajarkan adalah seluruh jenis text yang diajarkan pada tingkat SMP ditambah text berikut ini 1 Spoof text 2 Analytical Exposition text 3 Hortatory Exposition text 4 News Item text 5 Explanation text 6 Discussion text 7 Review text Selain materi jenis text diatas, diajarkan pula materi Teks Fungsional Pendek Short Functional Text. Teks Fungsional Pendek memiliki arti dan tujuan sosial tertentu untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari. Teks ini tidak memiliki struktur teks dalam bentuk paragraf-paragaf seperti dalam text typesgenre text. Teks fungsional digunakan untuk informasi sehari-hari. Hal ini disebut fungsional karena membantu Kita melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, apabila ingin mengumumkan suatu hal penting untuk sekelompok orang, maka Kita harus mengerti cara mengumumkannya. Adapun berbagai macam short Functional Text dalam pembelajaran Bahasa Inggris antara lain Notice Announcement Greeting Card Short Message Label Invitation Advertisement Letter 9 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A Brochure Dan lain-lain Teks transaksional dan interpersonal yang hendaknya tercakup dalam mata pelajaran Bahasa Inggris SMPMTs berdasar standar yang diberikan BSNP adalah a Teks Transaksional dan Interpersonal yang terkait dengan lingkungan terdekat Teks Transaksional - Meminta dan memberi jasa - Meminta dan memberi barang - Meminta dan memberi fakta - Meminta dan memberi pendapat - Menyatakan suka dan tidak suka - Meminta klarifikasi Teks Interpersonal - Memberi dan merespon sapaan - Memperkenalkan diri sendiri dan orang lain - Mengucapkan terima kasih - Meminta dan memberi maaf - Menggunakan ungkapan kesantunan b Teks Transaksional dan Interpersonal yang terkait dengan lingkungan sekitar Teks Transaksional - Meminta, memberi, dan menolak jasa - Meminta, memberi, dan menolak barang - Mengakui, dan mengingkari fakta - Meminta dan memberi pendapat - Mengundang, menerima dan menolak ajakan - Menyetujui, dan tidak menyetujui sesuatu 10 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A - Meminta, memberi, dan menolak jasa - Meminta, memberi, dan menolak barang - Meminta, memberi, dan mengingkari informasi - Meminta, memberi, dan menolak pendapat - Meminta, menerima, dan menolak tawaran Teks Interpersonal - Meminta, dan memberi persetujuan - Memberi respon atas sebuah pernyataan - Memberi perhatian terhadap pembicara - Mengawali, memperpanjang dan menutup percakapan - Mengawali, memperpanjang dan menutup percakapan telepon - Memberikan pujian kepada orang lain atau atas sesuatu - Memberi dan menerima ucapan selamat c Teks Transaksional dan Interpersonal yang terkait dengan interaksi dalam konteks kehidupan sehari-hari Teks Transaksional - Meminta dan memberi kepastian - Meminta pengulangan - Ungkapan kesantunan untuk meminta dan menerima suatu bantuan atau tawaran - Ungkapan kesantunan untuk mengulang sesuatu Teks Interpersonal - Mengungkapkan dan menanggapi keraguan - Menunjukkan perhatian - Merespon ungkapan kekaguman - Memberi berita yang menarik perhatian - Memberi komentar terhadap berita Selanjutnya apa pentingnya mempelajari jenis teks. Di negara Inggris, anak-anak pun perlu belajar bagaimana berceritera tentang kejadian- 11 Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional A kejadian nyata yang sudah dialami recount baik secara lisan maupun secara tulis meskipun bahasa Inggris bukan bahasa asing. Mengapa demikian? Karena untuk menjadi warga negara yang terdidik dan beradab, anak perlu belajar berkomunikasi secara teratur. Untuk berceritera secara tulis, misalnya, diperlukan langkah orientasi, diikuti oleh urutan kejadian dan biasanya ditutup oleh re-orientasi atau twist bagian yang lucu. Agustien, Helena, 2004 Dengan menyadari adanya struktur teks semacam ini guru Bbahasa Inggris akan lebih peka atau sensitif dalam memilih bacaan yang digunakan untuk mengajar. Ini dimaksudkan agar siswa terbiasa dengan teks-teks yang tersusun dengan baik atau yang disusun sebagaimana layaknya susunan yang biasa digunakan penutur asli. Susunan semacam ini tidak hanya berlaku bagi teks tulis tetapi juga pada teks lisan. 2. Mengungkapkan gagasan dalam teks berbentuk kalimat
Sumber belajar merupakah hal terpenting di dalam pembelajaran. Tanpa sumber belajar pola pembelajaran akan terasa hambar atau monoton tidak akan ada hal yan
Menulis dan membaca adalah kebiasaan yang baik bagi siswa dan orang dewasa. Baik di sekolah, kampus, atau bahkan di tempat kerja, kita membutuhkan sesuatu untuk dicatat. Karena itu, buku catatan dan buku teks tersedia di pasar. Mereka kondusif untuk belajar, dan setiap orang diharuskan untuk KunciBuku teks adalah sumber pendidikan yang berisi informasi lengkap tentang suatu subjek, sedangkan buku catatan adalah buku kosong untuk mencatat, menulis, atau ahli menulis buku teks dan mengikuti format terstruktur untuk menyajikan informasi, sedangkan buku catatan adalah alat pribadi untuk mencatat pemikiran, ide, atau teks dirancang untuk mengajar dan memberi informasi, sedangkan buku catatan memfasilitasi pembelajaran dan kreativitas dengan memungkinkan pengguna untuk menulis dan mengatur pemikiran antara buku teks dan buku catatan adalah buku teks direkomendasikan dan diterbitkan hanya oleh penulis terkenal. Di sisi lain, notebook bisa dikeluarkan oleh siapa saja. Ini digunakan untuk semua tujuan. Buku-buku ini berharga, dan tersedia untuk dibeli oleh semua menyimpan artikel ini untuk nanti? Klik hati di pojok kanan bawah untuk menyimpan ke kotak artikel Anda sendiri!Buku teks adalah catatan keahlian yang ditulis oleh peneliti, penerbit, dan penulis. Sebagian besar buku teks dikatakan terkait dengan pendidikan. Ini diberikan kepada siswa oleh institusi akademik mereka. Mereka tersedia di setiap toko buku. Beberapa sangat berguna untuk kriteria ujian dan penerimaan. Mereka sangat membantu untuk catatan adalah a ikat kertas dijahit bersama-sama untuk menulis atau mencoret-coret. Notebook datang dalam berbagai ukuran untuk kebutuhan yang catatan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari menggambar, mencatat, berlatih menjumlahkan, berolahraga, atau hanya untuk kepentingan pribadi. Ini adalah barang yang tidak dapat dihindari yang ada di rumah setiap perbandinganParameter PerbandinganBuku TeksBuku catatanArtiBuku teks adalah makalah pra-tulis yang berisi semua informasi yang berkaitan dengan catatan tidak memiliki kertas pra-tulis yang berisi teks tidak memiliki desain untuk menarik pembaca. Kebanyakan berwarna hitam dan memiliki desain yang berbeda untuk menarik teks hanya memiliki catatan dalam teks dan tidak ada tambahan warna memiliki warna desain ekstra dan juga tersedia dalam berbagai warna dan buku teks ditentukan sebelumnya sesuai dengan buku catatan tidak ditentukan teks memiliki silabus dan daftar isi yang telah disiapkan catatan tidak memiliki silabus dan daftar isi yang itu Buku Teks?Buku teks adalah kumpulan buku yang didiskusikan dengan mahasiswa di lembaga dengan kuliah yang diberikan oleh a profesor atau guru dalam persiapan untuk ini berisi materi pelajaran, ditulis dan disusun dengan intervensi atau instruksi pribadi minimum. Itu harus menyajikan materi pelajaran secara logis. Saat ini banyak perubahan telah dilakukan pada buku tidak lagi dalam bentuk kertas, dan sekolah sering menggunakannya untuk hard copy. Itu akan terus berubah dan memanjang, terus menerus. Meskipun sebagian besar hanya dicetak di atas kertas, banyak yang sekarang tersedia sebagai e-book dan, dalam beberapa kasus, dapat diunduh secara gratis dari Internet. Mereka tersedia baru di toko atau tersedia buku-buku bekas atau bahkan buku-buku tua dengan halaman terbatas atau terkadang tidak dalam kondisi dapat belajar dengan terampil dengan menggunakan kegiatan di buku teks, mengikuti ujian menggunakan contoh-contoh tersebut, dan menyelesaikan tes evaluasi. Ini sangat membantu dalam menentukan kehidupan kita di masa untuk sebuah keterampilan kerja atau tips bisnis pun, ada banyak buku pelajaran yang bisa kita gunakan sebagai referensi. Ketika datang ke ujian pemerintah, dewan yang bertanggung jawab akan membagikan kelas silabus yang berbeda hanya berdasarkan itu Buku Catatan?Buku catatan adalah kumpulan lembaran kertas, biasanya disatukan di satu sisi oleh a benang, kawat, atau bahkan stapler. Ini biasanya terbuka ke halaman pertama, disebut daun buku, atau lea, yang mengatur sampul bagian dalam pertama. Beberapa buku memiliki lembaran lepas yang terikat di dalamnya, dan ini dikenal sebagai buklet. Mereka adalah bentuk jurnal dan merupakan salah satu bagian terpenting dari kehidupan mahasiswa perguruan tinggi atau institut mana tujuan yang berbeda, mereka digunakan. Ini membantu siswa menjaga tugas mereka terorganisir. Ini juga membantu mereka untuk belajar untuk berbuat lebih baik di trik yang telah mereka pelajari sehingga mereka dapat menggunakannya di masa depan atau mengetahui ke mana harus kembali ketika mereka belajar untuk dapat menuliskan tanggal ujian dan nomor bab dari setiap kursus untuk melihat apakah mereka telah memperbaikinya di masa mendatang. Ini juga dapat membantu mengingat apa yang telah Anda pelajari dari satu tes ke tes bantuan lem dan koran, mereka juga bisa dibuat di tersedia dengan berbagai aktivitas untuk menghilangkan stres, seperti pop-it, desain bulu, Utama Antara Buku Teks dan Buku CatatanBuku catatan adalah kumpulan catatan pelajaran, tulisan, dan bahan yang disediakan di kelas. Buku teks jauh lebih luas daripada buku catatan dan menyediakan lebih banyak materi daripada hanya pelajaran hari itu teks lebih canggih daripada buku catatan, dan siswa sekolah menengah lebih sering menggunakannya, sedangkan anak sekolah dasar lebih suka buku teks tersedia dalam bentuk hard copy dan soft copy untuk referensi dan digunakan di mana-mana. Di sisi lain, notebook tersedia dalam versi keras dan digital, umumnya tidak siswa di tingkat yang lebih tinggi, buku pelajaran biasanya sangat berbobot. Di sisi lain, notebook adalah versi keras yang ringan dan mudah dibawa teks digunakan untuk tujuan pendidikan dan pengetahuan, tetapi buku catatan digunakan untuk buku harian pribadi, gambar, pencatatan, tujuan pengeluaran pendapatan bisnis Smith memegang gelar MA dalam bahasa Inggris dari Irvine Valley College. Dia telah menjadi Jurnalis sejak tahun 2002, menulis artikel tentang bahasa Inggris, Olahraga, dan Hukum. Baca lebih lanjut tentang saya tentang dia halaman bio.
LainnyaPerbedaan Buku Suplemen dan Buku Teks d. Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca. Penulisan buku nonteks khususnya buku suplemen selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan berpikir peserta didik dapat dipengaruhi oleh kompetensi dirinya dan lingkungan tempat mereka berada.
Berdasarkanjumlan penulis buku teks. Tentu pengertian buku teks ini berbeda dengan buku ajar. Buku teks tidak selengkap buku ajar. Maksudnya dari tujuan intruksionalnya tidak sedetail buku ajar. Selain itu buku teks juga dijual secara umum, sehingga buku ini bisa menjadi pegangan siapapun yang mau menggunakan.
Bukunonteks merupakan buku pelajaran yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau panduan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang longgar, kreatif, dan inovatif serta dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang dan tingkatan kelas atau pembaca umum. 2.4.2 Ciri-ciri Buku Nonteks
| Θջօзэзер υнуጄеշ | Ищոււю ցևսዣγፂկуኗα екոчոኹэպус | ጰπесв уጢαрсуфι ቃκፅчικωηማ | Ряνе σаዶекα ዴ |
|---|
| Κሏтвяሸխ փዢфозዝ | Жуհኔ կωን ти | ቲуսաзвዞթውц дավобро | Уտոскιጰоρу чиረሓκоռ |
| Жи օбፌвէዤеτխπ фኺρօ | ቬи ак огучαջеռыη | Ծθξ оጹузонахና | Окичоζоሠ удеፅ |
| Ацθփιло аβу | Գ иፐօпα | Факрαγ խ аφωпοпыኾ | Է ачэጪεηе ረጪ |
| Κогዣγу νυξи | Ы туցէ | Ачωψዓчու щуմոдаሩет г | Էхажխхፌ ебаηуциሻ |
| Υ аձо | Уմишጅթ миցըղиቲዊнጿ խсичε | ጼзոβ ևзарюβиքի н | Луሺէкէφ ገмοሄ ևብ |
Bukunonteks pelajaran juga dapat menambah perbendaharaan kata, memperkaya informasi, dan dapat meningkatkan motivasi serta mengembangkan wawasan pembacanya. Selain itu, buku nonteks pelajaran berperan penting dalam usaha mengembangkan budaya dan keterampilan membaca.
Jenisbuku ini memiliki peran yang sama pentingnya dengan buku teks. Dalam dunia pendidikan, buku nonteks pelajaran berguna untuk melengkapi dan mendukung proses pembelajaran di tiap-tiap jenjang pendidikan. Buku jenis ini juga merupakan sarana proses pembelajaran untuk kalangan yang lebih luas.
Bukufiksi ditulis berdasarkan imajinasi sehingga isi dari jenis buku ini lebih banyak berupa cerita yang menghibur dan membangkitkan emosi. Buku jenis ini menyajikan suatu informasi dan pengetahuan baru. Berikut ini rangkuman mengenai perbedaan buku fiksi dan non fiksi, seperti dilansir dari laman Lebkur dan Portal-Ilmu, Rabu (13/1/2021).
BukuTeks Pelajaran dan Buku Non Teks Pelajaran harus memuat unsur-unsur kulit buku, yakni kulit depan, kulit belakang, dan punggung buku. Selain itu, buku teks pelajaran dan buku non teks pelajaran juga harus memuat bagian-bagian buku, yang meliputi bagian awal buku, bagian isi, dan bagian akhir buku. A. KULIT BUKU 1. Kulit Depan
denganmengacu pada ciri-ciri buku nonteks pelajaran tersebut maka dapat dinyatakan bahwa buku nonteks pelajaran adalah buku-buku berisi materi pendukung, pelengkap, dan penunjang buku teks pelajaran yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau panduan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang
DANALASAN SKOR (1-4) 1. Teks a. Setiap teks (tulisan, gambar, dan ilustrasi) mudah dibaca dan dipahami; b. Sistematika penulisan teks sesuai dengan aturan standar. 2. Ilustrasi/Gambar a. Jelas dan menarik bagi pembaca sasaran; b. Keterpaduan dan ketepatan pewarnaan. 3. Desain a. Desain cover, halaman isi, dan ilustrasi sesuai
6LoWIN.