2 Pengertian Laktasi Menyusui atau laktasi adalah suatu proses dimana seorang bayi menerima air susu dari payudara ibu (Sumastri, 2012). Menyusui yang dikategorikan ASI eksklusif adalah gerakan menghisap dan menelan dari mulut sang bayi langsung ke puting susu ibu (Sitepoe, 2013). Pada bayi

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahnat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok biologi reproduksi yang berjudul pembahasan berjudul Struktur payudara dan Fisiologi laktasi dengan tepat pada waktu yang telah di berikan. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari dan memahami tentang payudara dan fisiologi laktasi. Namun kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari rempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi tercapainya perbaikan ataupun kekurangan dalam makalah ini. Demikian ini saya sampaikan . Terima Kasih Jayapura, 11 Juni 2010 Penyusun Kelompok i DAFTAR ISI Lembar judul ................................................................................................................ Kata pengantar ............................................................................................................. i Daftar isi ...................................................................................................................... ii Bab I. Pendahuluan A. Latar belakang ........................................................................................................ 1 B. Ruang lingkup ........................................................................................................ 1 C. Maksud dan tujuan ................................................................................................. 2 Tujuan umum ......................................................................................................... 2 Tujuan khusus ........................................................................................................ 2 Bab II. Pembahasan Struktur payudara A. Pengertian payudara ........................................................................................ 3 B. Anatomi payudara ........................................................................................... 3 C. Struktur makroskopis ....................................................................................... 3 D. Struktur mikroskopis ....................................................................................... 5 E. Tahap-tahap perkembangan payudara ............................................................. 6 F. Kolostrum ........................................................................................................ 7 Fisiologi laktasi A. Produksi air susu .................................................................................................. 8 B. Pengeluaran air susu ............................................................................................. 9 C. Pemeliharaan laktasi ............................................................................................ 10 D. Susunan air susu Ibu ............................................................................................ 10 Bab III. Penutup A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12 B. Saran .................................................................................................................... 13 Bab IV. Daftar pustaka ............................................................................................ 14 ii BAB. I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelnejar mama / payudara buah dada adalah perlengkapan organ refroduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. pada organ laki – laki kelenjar ini budi menter. Bentuk buah dada cembung kedepan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua payudara terletak dibawah kulit dan diatas otot dada merupakan perubahan dari kelenjar payudara, kelenjar susu dapat membentangkan dari sekitar lipatan paha sampai dada. Payudara dewasa bertnya kira-kira 200 grm, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kana. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 grm dan pada ibu menyusui 800grm selama 9 bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu Ibu ASI adalah makanan bayi yang paling penting pada bulan-bulan pertama kehidupan. Menjelang akhir kehamilan, kelenjar mamae Ibu berkembang penuh untuk menyusui, tetapi hanya beberapa mililiter cairan di sekresi setiap hari sampai setelah bayi di lahirkan cairan ini di namakan kolostrum. ASI Air Susu Ibu merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. B. Ruang lingkup v Payudara § Bagaimana struktur anatomi payudara wanita ? § Bagimana struktur makroskopis dan mikroskopis payudara wanita ? § Bagaimana tahap perkembangan payudara ? § Apa yang dimaksud dengan kolostrum ? 1 v Fisiologi laktasi § Produksi air susu § Pengeluaran air susu § Pemeliharaan laktasi § Susunan air susu Ibu C. Maksud dan tujuan v Tujuan umum Ø Payudara - Agar dapat menambah wawasan dan mengenal lebih dalam lagi payudara kita. - Dan apa yang kita pelajari dan amati bisa membantu kepada setiap orang yang bermasalah dalam organ mamaenya masing- masing. Ø Fisiologi laktasi - Agar kita dapat mengetahui betapa penting laktasi - Mengetahui bagaimana proses dan perawatan laktasi v Tujuan khusus v Struktur payudara Agar kita dapat mengetahui tentang payudara dan susunan-susunan payudara sehingga kita atau seprang Ibu dapat merawat dan menjaga kesehatan payudaranya. v Fisiologi laktasi Khususnya seorang Ibu agar mengetahui tentang kolostrum dan kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. 2 BAB. II PEMBAHASAN Struktur payudara A. Pengertian payudara Payudara adalah Organ tubuh yang terletak bagian bawah kulit dan di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. B. Anatomi payudara Kelenjar mama atau payudara buahdada adalah perlengkapan pada organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Pada orang laki-laki kelenjar ini rudimenter Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh. Berwt dan ukuran buahdada berlain-lainan. Pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut. Bentuk buahdada cembung ke depan dengan putting di tengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Konstituen utama payudara adalah sel kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh septum fibrosa, yang berjalan dari belakang puting payudara ke arah otot pektoralis. C. Struktur makroskopis payudara Struktur makrokopis mencangkup kauda aksilaris jaringan payudara yang meluas ke arah aksila, areola daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi, masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. 3 Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu  Korpus badan yaitu bagian yang membesar.  Areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah.  Papilla atau puting yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Gambar. Anatomi payudara Korpus § Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. § Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. § Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus. Areola § Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. 4 Papilla § Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam inverted. Puting payudara dikelilingi oleh areola mamae , suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Ada empat macam bentuk puting susu Namun, bentuk- bentuk puting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, karena pada dasarnya bayi menyusu pada payudara ibu bukan pada puting. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting tebenam, sehingga butuh penanganan khusus. D. Struktur mikroskopis payudara Payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung jaringan lemak dan di tutupi oleh kulit. Masing-masing payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus, yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Struktur di dalamnya menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang di belah. 5 Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangunan sebagai berikut § Alveoli mengandung sel-sel yang menyekresi susu, sel-sel tersebut di sebut sel aasini. § Tubulus laktiferus saluran kecil di bawah alveoli § Duktus laktiferus saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus laktiferus § Ampula bagian dari duktus laktiferus yang melebar merupakan tempat penyimpanan air susu Fungsi payudara terutama di kendalikan oleh aktivitas hormon tetapi di persarafi oleh cabang-cabang nervus torakalis. Selain itu terdapat juga saraf simpatis, terutama di sekitar areola dan papila mamae. E. Tahap-tahap perkembangan payudara Payudara di mulai dari kehidupan intrauterin, yaitu pada minggu ke-4 kehidupan intrauterin. Saat lahir payudara akan membesar pada hari pertama kehidupan yang di sebabkan karena penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi yang di sertai dengan sekresi air susu. Pada periode neonatal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara, tetapi akan muncul pada masa pubertas karena terjadi peningkatan kadar hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan pembuluh laktiferus dan papila serta areola mamae. 6 Peningkatan kadar progesteron memacu ploriferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat sehingga menyebabkan besarnya payudara. Pada masa subur wanita akan mengeluh adanya perubahan payudara yang menyerupai keluhan pada waktu hamil. Perubahan itu di sebabkan oleh hormon progesteron yang di hasilkan oleh korpus masa kehamilan perubahan payudara di pengaruhi oleh hormon esrtogen, progesteron dan hormon somatomammotropin untuk mempersiapkan laktasi. F. Kolostrum Kolostrum berasal dari bahasa latin adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum adalah cairan prasusu berwarna emas yang di hasilkan Ibu 24 – 36 jam pertama setelah melahirkan, kolestrum mensuvlei beberapa faktor kekebalan Faktor imun dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi nutrien yang sempurna untuk mejamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi membuang air besar pertama kali yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari Bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diperoduksi ketika kelahiran. kolostrum Mempunyai faktor imunitas yang kuat Immunoglobium, lactoferm, Cytokines, Lactalbumein, Glicoprotein, dan lain-lain yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan Toksin. Mengandung Imunoglobulin dan telah terbukti sebagai Anti Virus, Anti Bakteri, Anti Jamur, dan Anti Toksin. 7 Fisiologi laktasi A. Produksi air susu Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek yang masing- masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu § Refleks Prolaktin. Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang, ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti o Stress atau pengaruh psikis o Anastesi o Operasi o Rangsangan puting susu 8 § Reflek Letdown Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya menbalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. Faktor - faktor yang meningkatkan let down adalah - Melihat bayi - Mendengarkan suara bayi - Mencium bayi - Memikirkan untuk menyusui bayi Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti - Keadaan bingung / pikiran kacau - Takut - Cemas B. Pengeluaran air susu Susu di sekresi secara teru-menerus ke dalam alveoli kelenjar mamae, tetapi susu tidak dapat mengalir dengan mudah dari alveoli ke dalam saluran atau duktus. Oleh karena itu, secara terus-menerus tidak dapat di keluarkan dari puting susu, sebagai gantinya susus harus di keluarkan dari alveoli oleh gabungan refleks neurogenik dan hormon oksitosin. Saat bayi mengisap susu, impuls sensoris di hantarkan melalui saraf somatik ke medula spinalis dan kemudian ke hipotalamus menyebabkan sekresi oksitosin. Kedua hormon ini terutama oksitosin mengalir dalam darah menuju kelenjar mamae menyebabkan sel-sel mioepitel sekital dinding luar alveoli ke duktus. 9 C. Pemeliharaan laktasi Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormone - hormone ini sangat perlu untuk pengeluaran permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran. D. Susunan air susu Ibu ASI mengandung zat gizi yang secara khusus di perlukan untuk menunjang peoses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuh anak. Ø Kandungan ASI yang utama terdiri dari § Laktosa Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa juga di olah menjadi glukosa dan galaktosayang berperan dalam perkembangan sistem saraf. Membantupenyerapan kalsium dan magnesium dimasa pertumbuhan bayi. § Lemak Lemak meryupakan zat gizi terbesar ke-2 di ASI dan menjadi sumber energi utama bagi bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alda linoleat yang akan di olah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi. § Oligosakarida Mengandung komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pebcernaan bayi. 10 Komposisi zat utama ASI Laktosa 7gr/100ml Lemak 3,7-4,8gr/ 100ml Oligisakarida 10-12 gr/ liter Protein 0,8-10 gr/100 ml 11 BAB. III PENUTUP A. Kesimpulan v Payudara Jaringan payudara terentang dari sekitar iga ke 2 sampai ke 6 Bergantung pada kostur. Pertumbuhan dan perkembangan payudara dapat dibagi dalam afasec istirahat, perkembangan kehamilan, sekresi susu laktasi, dan invousi. Pada awal kehamilan, ukuran payudara dan pigmentasi Aerola meningakt Tuberkel Montgomery membesar dan puting payudara menjadi tegak. Aliran darah ke payudara berlipat dua sehingga pembuluh darah menjadi jelas, dan kulit mungkin tampak seperti marmer tpaslusen. Struktur buah dada teridiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan lemak, cairan susu / kolostrum yang dihasilkan oleh ibu dalam 24 – 35 jam pertama setelah melahirkan mengandung banyak gizi dan zat – zat pertahanan tubuh. v Fisiologi laktasi Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam - macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu a. Pembentukan kelenjar payudara. b. Pembentukan air susu. c. Pemeliharaan pengeluaran air susu. a. Pembentukan kelenjar payudara. Komposisi zat utama ASI Laktosa 7gr/100ml Lemak 3,7-4,8gr/ 100ml Oligisakarida 10-12 gr/ liter Protein 0,8-10 gr/100 ml 12 B. Saran Bagi ibu menyusui perawatan puting susu merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dibersihkan. Sebagai seorang wanita harus menjaga organ refroduksi terutama payudara agar dapat terhindar dari penyakit yang menyerang payudara. Selain itu dengan merawat payudara kitaterutama pada seorang Ibu maka zat gizi yang di perlukan bayinya akan terpenuhi dengan baik, sehingga pertumbuhan bayi dapat berjalan dengan lancar. Tikusjantan ini dikawinkan dengan tikus betina putih galur Douredoure yang mungkin berasal dari Wistar selama tujuh generasi. Seleksi dilakukan untuk mempertahankan atau mendapatkan karakteristik unggul seperti laktasi tinggi, pertumbuhan cepat, kuat, temperamen baik, dan resistan tinggi terhadap arsenik trioksida (Suckow et al. 2006).

0% found this document useful 0 votes119 views19 pagesDescriptionMateri KuliahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes119 views19 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

DaftarIsi: Buku ini memuat beberapa hal mengenai biologi, serta sistem reproduksi manusia seperti hormon-hormon reproduksi, gametogeneses, fertilisasi dan implantasi, kode genetik, fisiologi kehamilan, persalinan dan nifas, struktur payudara dan fisiologi laktasi serta perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ekstra-uterus. Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI Nama Samanta 201916640181. Anatomi Payudara 1 Pembentukan payudara mammogenesis Mammogenesis adalah istilah yang digunakan untuk pembentukan kelenjar mammae atau payudara yang terjadi dalam beberapa tahap berikut ini a. Embriogenesis Pembentukan payudara dimulai kira-kira minggu keempat pada masa kehamilan, baik janin laki-laki maupun janin perempuan. Pada usia 12 hingga 16 minggu pembentukan puting dan areola jelas tampak. Saluran-saluran laktiferus membuka ke dalam cekungan payudara, Page 1Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] yang kemudian terangkat menjadi puting dan areola. Setelah lahir, beberapa bayi yang baru lahir mengeluarkan cairan yang disebut watch’s milk, yang disebabkan oleh pengaruh hormon-hormon kehamilan yang berkaitan dengan produksi ASI yang tidak dijumpai pada bayi yang lahir prematur.b. Pubertas Tidak ada pertumbuhan payudara lagi sampai tingkat pubertas, ketika kadar estrogen dan progesteron mengakibatkan bertumbuhnya saluran-saluran laktiferus, alveoli, putting dan areola. Penambahan ukuran payudara disebabkan oleh adanya penimbunan jaringan Kehamilan dan laktogenesis Pembesaran payudara merupakan salah satu tanda mungkin kehamilan. Pada minggu keenam kehamilan estrogen memacu pertumbuhan saluran-saluran laktiferus, sementara progesteron, prolaktin dan Human Placental Lactogen HPL menyebabkan timbulnya proliferasi dan pembesaran alveoli, payudara terasa berat dan sensitif. Dengan bertambahnya suplai darah, vena-vena dapat terlihat pada permukaan payudara. Pada waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram dan pada waktu menyusui bisa mencapai 800 usia 12 minggu kehamilan terjadi pigmentasi dalam jumlah banyak pada areola dan puting karena bertambahnya sel-sel melanosit, yang berubah warna menjadi merah/coklat. Kelenjar Montgomery juga lebih besar dan mulai mengeluarkan lubrikan serosa untuk melindungi puting dan areola. Kira-kira pada 16 minggu, diproduksi kolustrum laktogenesis I di bawah pengaruh prolaktin dan HPL, tetapi produksi yang menyeluruh ditekan oleh bertambahnya kadar estrogen dan progesteron. Laktasi merupakan titik dimana payudara sudah mencapai pembentukannya yang sempurna. Page 2Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]2 Struktur Payudara Payudara berada di antara iga kedua dan keenam dari sternum kearah tengah, melalui otot pektoralis. Kedua payudara tersebut ditunjang oleh jaringan ikat fibrosa yang dinamakan ligamen cooper. Setiap payudara ibu mempunyai ukuran bervariasi, ini ditentukan oleh banyaknya jaringan lemak, dan bukan jaringan kelenjar. Ukuran bukanlah indikator kapasitas penyimpanan ASI. Setiap kapasitas penyimpanan ibu juga bervariasi, meskipun demikian setelah periode 24 jam, semua ibu yang menyusui memproduksi jumlah ASI yang sama rata-rata 798 g/24 jam. Perbedaan utama akan terdapat pada pola menyusui dimana ibu yang lebih sering menyusui mempunyai kapasitas penyimpanan lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih jarang menyusui. Di bagian tengah permukaan eksterior terdapat areola, sebuah daerah berpigmen. Rata- rata diameter areola 15 mm, areola setiap wanita berbeda dalam ukuran dan warna. Tuberkel tonjolan montgomery membuka ke arah areola dan mengeluarkan cairan pelindung yang bersifat sebagai pelumas lubrikan untuk meminyaki puting selama menyusui. Daerah areola yang berwarna gelap diperkirakan diperlukan untuk membantu bayi dalam mencari puting pada saat lahir dan bau ASI juga diduga membantu menarik bayi untuk mengisap suckle payudara. Putting adalah struktur yang sensitif dan bersifat erektil, terdiri dari otot-otot polos, kolagen dan jaringan ikat elatis yang terdapat dalam kedua bentuk, yaitu sirkuler dan radial. Bereaksinya puting dirangsang oleh respon-respon sentuhan dan respon-respon otonom saraf simpatis. Puting terletak di tengah-tengah areola, dimana ASI dipancarkan atas permintaan. Stimulasi pada puting menyebabkan menyemburnya ASI melalui hipothalamus, yang merangsang lepasnya oksitosin dari bagian posterior kelenjar pituitari. Page 3Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Duktus laktiferus merupakan saluran-saluran yang bercabang-cabang di dalam areola kira-kira 5-8 mm dari puting. Duktus laktiferusmerupakan saluran yang lebih sempit lebih kurang 2 mm, berada dipermukaan dan mudah dipijat. Duktus laktiferus ini merupakan saluran-saluran yang mempunyai fungsi utama dalam transportasi ASI disampingfungsinya sebagai penyimpan ASI. Payudara dibentuk oleh jaringan lemakdan jaringan glanduler yang tidak dapat dipisahkan, kecuali di daerahsubkutan yang hanya terdapat lemak. Rasio atau perbandingan jaringanglanduler dengan jaringan lemak meningkat menjadi 21 pada payudarayang digunakan untuk menyusui, dan 11 pada perempuan yang tidakmenyusui. 65% dari jaringan glanduler terletak pada jarak 30 mm daridasar puting ASI. Gambar Anatomi Payudara pada Masa Laktasi Pada masa laktasi terdapat banyak alveoli yang berkelompok 10-100 membentuk lobuli lobus-lobus kecil, yang bersatu menjadi sering kali digambarkan seperti seikat buah anggur seperti yangterlihat pada gambar di atas. Alveoli terdiri dari selapis laktosit yangmenghasilkan ASI secretory epithelium, yang dikelilingi oleh jaringankapiler. Page 4Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Laktosit berbaris membentuk lumen alveoli yang berbentuk kubus bila penuh dan berbentuk seperti kolom atau pilar yang kosong. Masing- masing saling berhubungan dan mengatur komposisi ASI untuk ditampung dalam lumen alveoli. Bentuk atau penuhnya laktosit inilah yang mengatur sintesis ASI. Bila laktosit menjadi terlalu penuh dan bentuknya berubah, daerah reseptor prolaktin tidak berfungsi, yang menyebabkan sintesis air ASI menurun. Begitu dikosongkan, laktosit kembali membentuk kolumner dan sintesis ASI dapat dimulai lagi. Taut kedap mempersatukan sel-sel tersebut dan taut tersebut tertutup pada hari-hari pertama laktasi, mencegah lewatnya molekul-molekul melalui ruang tersebut. Bagian laktosit yang menghadap lumen disebut permukaan apikal, aspek atau bagian luar disebut basal. Sekresi atau pengeluaran ASI terjadi pada permukaan apikal, sementara aspek basal sel bertanggungjawab atas pemilihan dan sintesis substrat-substrat dalam darah. Alveoli dikelilingi oleh sel-sel mioepithel yang karena pengaruh hormon oksitosin akan berkontraksi untuk mengeluarkan ASI dari lumen alveolus sepanjang duktus laktiferus bagi bayi yang telah menanti. Menyemburnya ASI terjadi berulang-ulang selama ibu menyusui atau memerah ASI. Payudara harus secara efektif dikosongkan dengan teratur dengan jalan diisap atau diperah, bila tidak maka bentuk laktosit akan berubah dan produksi air ASI akan Sistem darah, saraf dan limfoid Payudara penuh dengan pembuluh-pembuluh darah, 60% suplai darah terjadi melalui arteri mamaria internal dan 30% melalui arteri torakalis lateral. Drainase vena terjadi melalui vena-vena mammaria dan vena-vena aksilaris. Sistem limfoid mengeluarkan cairan yang berlebih dari jaringan berongga ke dalam nodus-nodus aksilaris dan nodus-nodus mammae. Page 5Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Kulit disuplai oleh cabang-cabang saraf torakalis, puting dan areola oleh sistem saraf otonom. Suplai saraf terutama berasal dari cabang-cabang saraf interkostal keempat, kelima dan keenam. Saraf interkostal keempat berubah menjadi superfisial di areola, yang kemudian berkembang menjadi lima percabangan. Trauma, seperti pembedahan payudara pada saraf ini mengakibatkan hilangnya Fisiologi Laktasi Laktogenesis adalah mulainya produksi ASI. Ada tiga fase laktogenesis; dua fase awal dipicu oleh hormon atau respon neuroendokrin, yaitu interaksi antara sistem saraf dan sistem endokrin neuroendocrine responses dan terjadi ketika ibu ingin menyusui ataupun tidak, fase ketiga adalah autocrine sebuah sel yang mengeluarkan hormon kimiawi yang bertindak atas kemauan sendiri, atau atas kontrol lokal. a. Kontrol neuroendokrin Laktogenesis I terjadi pada sekitar 16 minggu kehamilan ketika kolustrum diproduksi oleh sel-sel laktosit dibawah kontrol neuroendokrin. Prolaktin, walaupun terdapat selama kehamilan, dihambat oleh meningkatnya progesteron dan estrogen serta Human Placental Lactogen HPL, dan faktor penghambat prolaktin Prolactin Inhibiting Factor PIF dan karena hal itu produksi ASI ditahan. Pengeluaran kolustrum pada ibu hamil, umumnya terjadi pada kehamilan trimester 3 atau rata-rata pada usia kehamilan 34-36 minggu. Laktogenesis II merupakan permulaan produksi ASI. Terjadi menyusul pengeluaran plasenta dan membran-membran yang mengakibatkan turunnya kadar progesteron, estrogen, HPL dan PIF kontrol neuroendokrin secara tiba-tiba. Kadar prolaktin meningkat dan bergabung dengan penghambat prolaktin pada dinding sel-sel laktosit, yang tidak lagi dinonaktifkan oleh HPL dan PIF, dan dimulailah sintesis ASI. Page 6Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Kontak skin-to-skin dengan bayi pada waktu Inisiasi Menyusu DiniIMD, merangsang produksi prolaktin dan oksitosin. Menyusui secara dinidan teratur menghambat produksi PIF dan merangsang produksiprolaktin. Para ibu harus didukung untuk mulai menyusui sesegeramungkin setelah melahirkan untuk merangsang produksi ASI danmemberikan kolustrum. Laktogenesis II dapat terlambat atau tertunda pada ibu yangmenderita diabetes tipe 1, hal ini dimungkinkan karenaketidakseimbangan insulin awal yang dibutuhkan untuk laktasi, dan padamereka yang mengalami retensio plasenta karena produksi progesteronberlangsung lama. Oleh karena itu ibu dianjurkan melakukan kontak skin-to-skin sejak bayi lahir melalui IMD agar akses ke payudara terjadi sedinimungkin. Terdapat banyak manfaat dari IMD ini, yaitu memulai inisiasiASI, mencegah hipotermi, membangun bounding attachment ikatankasih sayang antara ibu dan bayi. Laktogenesis II dimulai 30-40 jamsetelah melahirkan, maka ASI matur keluar lancar pada hari kedua atauketiga setelah yang berperan dalam Produksi dan Pengeluaran ASI, yaitu1 Prolaktin Prolaktin merupakan hormon penting dalam pembentukan dan pemeliharaan produksi ASI dan mencapai kadar puncaknya setelah lepasnya plasenta dan membran 200 µg/l. Prolaktin dilepaskan ke dalam darah dari kelenjar hipofisis anterior sebagai respon terhadap pengisapan atau rangsangan pada puting serta menstimulasi area reseptor prolaktin pada dinding sel laktosis untuk mensintesis ASI. Reseptor prolaktin mengatur pengeluaran ASI. Bila alveoli sudah penuh dengan ASI, dinding mengembang dan berubah bentuk, yang mempengaruhi reseptor prolaktin, pada akhirnya prolaktin tidak dapat masuk ke dalam sel-sel dan produksi ASI menurun. Bila ASI sudah dikeluarkan dari alveolus , bentuk asalnya akan kembali dan Page 7Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] prolaktin akan terikat pada tempat reseptor, yang akan meningkatkan produksi ASI. Prolaktin juga dihasilkan selama menyusui dan mencapai tingkat tertinggi 45 menit setelah menyusui. Puncak tertinggi prolaktin adalah pada malam hari cicardian rhytm, oleh karena itu menyusui pada malam hari harus dianjurkan pada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI. Hasil riset evidence based membuktikan adanya “Teori Reseptor Prolaktin” yang menyatakan bahwa pengeluaran ASI yang dilakukan dengan sering pada hari-hari awal postpartum meningkatkan jumlah tempat-tempat reseptor prolaktin yang aktif, sehingga meningkatkan produksi Oksitosin Oksitosin dilepaskan oleh kelenjar hipofisis anterior dan merangsang terjadinya kontraksi sel-sel mioepithel di sekeliling alveoli untuk menyemburkan ejection ASI melalui duktus laktiferus. Hal ini disebut sebagai pelepasan oksitosin oxcytocine releasing atau reflek penyemburan ejection reflex. Kejadian ini mengakibatkan memendeknya duktus laktiferus untuk meningkatkan tekanan dalam saluran mammae dan dengan demikian memfasilitasi penyemburan ejection ASI. Beberapa ibu merasakan adanya rasa kesemutan pada payudara dan kontraksi rahim serta peningkatan pengeluaran darah dari vagina pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta”, menurunkan kadar kortisol, yang mengakibatkan timbulnya efek relaks, menurunkan kecemasan dan tekanan darah serta meningkatkan perilaku keibuan. Let down reflex reflek keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan dikontrol oleh pengisapan payudara oleh bayi yang baru lahir dan oleh ibu yang melihat, meraba, mendengar dan mencium baunya. Setelah bayi bertambah usianya , maka Page 8Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] reflek ini dipicu oleh pemikiran tentang menyusui bayi atau mendengar bayi lain yang menangis. 75% dari ibu-ibu yang menyusui mengalami lebih dari satu kali reflex let-down per satu kali menyusui ratarata 2,5. Diperkirakan bahwa pengisapan oleh bayi baru lahir normal optimal pada 45 menit setelah dilahirkan dan menurun dalam dua atau tiga jam berkaitan dengan penurunan fisiologis adrenalin bayi yang baru dilahirkan. Oleh karena itu, ibu dan bayi sangat penting untuk kontak skin-to-skin paling sedikti satu jam setelah lahir untuk mendorong menyusui dini, yang menjamin bahwa prolaktin dilepaskan, yang mengarah pada dimulainya laktogenesis II. Faktor lain yang memengaruhi laktogenesis adalah retensio plasenta, sindrom Sheehan atau syok hipofisis, pembedahan payudara,diabetes tipe I, kelahiran prematur, obesitas dan Kontrol autokrin Laktogenesis III mengindikasikan pengaturan autokrin, yaitu ketika suplai dan permintaan demand mengatur produksi air susu. Sebagaimana respon neuroendokrin yang sudah kita bahas di atas, suplai Page 9Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]ASI dalam payudara juga dikontrol oleh pengeluaran ASI secara autokrinatau kontrol lokal. Dari kajian riset diperoleh informasi bahwa proteinwhey yang dinamakan feedback inhibitor of lactation FIL yangdikeluarkan oleh laktosit yang mengatur produksi ASI di tingkat alveoli menggelembung terjadi peningkatan FIL dan sintesis ASIakan terhambat. Bila ASI dikeluarkan secara efektif melalui proses menyusui dankonsentrasi FIL menurun, maka sintesis ASI akan berlangsung kembali. Inimerupakan mekanisme lokal dan dapat terjadi di salah satu atau keduapayudara. Hal ini memberikan suatu umpan balik negatif negativefeedback hormone, ketika terjadi pengeluaran ASI yang tidak efektif daripayudara, misalnya proses menyusui tidak efektif atau ibu tidak menyusuibayinya. Gambar Respon Neuroendokrin Page 10Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Secara garis besar, proses produksi dan pengeluaran ASI disebutdengan reflek prolaktin dan reflek aliran Let down Reflex.1. Refleks Prolaktin Pada putting susu terdapat banyak ujung saraf sensoris. Bila ini dirangsang, maka akan timbul impuls yang menuju hipotalamus selanjutnya ke kelenjar hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon inilah yang berperan dalam produksi ASI di tingkat alveoli. Dengan demikian, mudah dipahami bahwa makin sering rangsangan penyusuan makin banyak pula produksi Reflek aliran Let down Reflex Rangsangan puting susu tidak hanya diteruskan sampai ke kelenjar hipofisis depan, tetapi juga ke kelenjar hipofisis bagian belakang yang mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran sehingga ASI dipompa keluar. Makin sering menyusui, pengosongan alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya bendunga ASI makin kecil dan menyusui akan semakin lancar. Saluran ASI yang mengalami bendungan tidak hanya mengganggu proses menyusui tetapi juga berakibat mudah terkena infeksi. Rekomendasi praktik yang perlu dilakukan oleh bidan berdasarkanevidence based adalah sebagai berikut1 Anjurkan ibu untuk melakukan kontak skin-to-skin setelah kelahiran selama minimal 1 jam melalui inisiasi menyusu dini IMD.2 Usahakan agar bayi melakukan kombinasi menghisap, menelan dan bernapas di payudara segera setelah dilahirkan untuk merangsang produksi prolaktinDoronglah agar ibu menyusui secara teratur dan anjurkan juga menyusui pada malam hari ketika kadar prolaktin berada pada Hindari pemisahan antara ibu dan bayi dan anjurkan perawatan gabung roming in. Page 11Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] 4 Ciptakan lingkungan atau suasana relaks pada waktu menyusui atau memerah ASI, karena stres dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin. 5 Pastikan posisi dan perlekatan yang benar pada payudara untuk menjamin pengeluaran ASI secara efektif. 6 Anjurkan menyusui atas permintaan bayi baby led feeding dan atas keinginan bayi on demand. 7 Hindari pemberian makanan tambahan seperti susu formula, air atau makanan tambahan lain, karena dapat menyebabkan keluarnya ASI tidak teratur dan meningkatnya FIL menyebabkan menurunnya suplai ASI. 8 Memperbanyak rangsangan pada payudara melalui aktifitas menyusui atau memerah ASI dapat menambah tumbuhnya jaringan sekresi payudara dan juga menginduksi Mekanisme Hisapan Bayi Terdapat 3 refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi, yaitu refleks mencari, refleks menghisap, dan refleks menelan. 1. Refleks Mencari Rooting Refleks Refleks ini timbul apabila bayi baru lahir tersentuh pipinya. Bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang dengan papila mammae atau bila payudara ibu menempel pada pipi atau sekitar mulut bayi, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu. Kepala bayi akan berputar menuju puting susu yang menempel yang diikuti dengan membuka mulut dan selanjutnya puting susu ditarik dan masuk ke dalam bulut bayi. Hal tersebut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada bayi. 2. Refleks Menghisap Sucking Refleks Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh, biasanya oleh puting ibu. Supaya puting mencapai bagian belakang pallatum, maka sebagian besar bagian areola harus tertangkap mulut bayi. Dengan Page 12Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] demikian, maka sinus laktiferus yang berada di bawah areola akan tertekan antara gusi, lidah, dan pallatum, sehingga ASI terperas keluar. 3. Refleks Menelan Swallowing Refleks Apabila mulut bayi terisi ASI, ia akan menelannya. Hal ini bisa terjadi ketika ASI keluar dari putting susu ibu dan disusul dengan gerakan menghisap tekanan negatif yang ditimbulkan otot-otot pipi. Dengan demikian, pengeluaran ASI semakin bertambah dan dilanjutkan dengan mekanisme menelan ke lambung. Mekanisme menyusu pada payudara berbeda dengan mekanisme minumdari botol karena dot karetnya panjang dan tidak perlu diregangkan maka bayitidak perlu menghisap secara kuat. Bila bayi telah biasa minum dari botol/dotakan timbul kesulitan bila bayi menyusu pada ibu karena ia akan menghisappayudara seperti halnya menghisap pada dot. Terjadilah bingung putting. Padakeadaan ini ibu dan bayi perlu bantuan untuk belajar menyusui dengan baik Stadium Laktasi 1. Kolustrum Kolustrum diproduksi sejak kira-kira minggu ke-16 kehamilan laktogenesis I dan siap untuk menyongsong kelahiran. Kolustrum ini berkembang menjadi ASI yang matang atau matur pada sekitar tiga sampai empat hari setelah persalinan. Kolustrum merupakan suatu cairan kental berwarna kuning yang sangat pekat, tetapi terdapat dalam volume yang kecil pada hari-hari awal kelahiran, dan merupakan nutrisi yang paling ideal bagi bayi. Volume kolustrum yang sedikit ini memfasilitasi koordinasi pengisapan, menelan dan bernapas pada saat yang bersamaan pada hari- hari awal kehidupan. Bayi yang baru lahir mempunyai ginjal yang belum sempurna dan hanya sanggup menyaring cairan dengan volume kecil. Kolustrum juga mempunyai manfaat membersihkan yang membantu membersihkan perut dari mekoneum, yang mempunyai konsentrasi Page 13Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] empedu yang tinggi, sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya ikterus. Kolustrum berisi antibodi serta zat-zat anti infeksi seperti Ig A, lisosom, laktoferin, dan sel-sel darah putih dalam konsentrasi tinggi dibandingkan ASI biasa. Kolustrum juga kaya akan faktor-faktor pertumbuhan serta vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, khususnya vitamin A. 2. ASI Transisi transitional milk ASI ini adalah susu yang diproduksi dalam 2 minggu awal laktogenesis II volume susu secara bertahap bertambah, konsentrasi imunoglobin menurun, dan terjadi penambahan unsur yang menghasilkan panas calorific content, lemak, dan laktosa. 3. ASI Matur mature milk Kandungan ASI matur dapat bervariasi diantara waktu menyusu. Pada awal menyusui, susu ini kaya akan protein, laktosa dan air foremilk, dan ketika penyusuan berlanjut, kadar lemak secara bertahap bertambah sementara volume susu berkurang hindmilk. Hal ini penting ketika bidan mengajarkan kepada para ibu tentang pola normal dalam menyusui. Terjadi penambahan lemak yang signifikan pada pagi hari dan awal sore Komposisi ASI ASI mengandung banyak unsur atau zat yang memenuhi kebutuhan bayi dan ASI tidak dapat digantikan dengan susu buatan meskipun sudah ada kemajuan teknologi. Maka ASI sering disebut sebagai cairan kehidupan living fluid. ASI mengandung air, lemak, protein, karbohidrat, elektrolit, mineral serta imunoglobulin. Kira-kira 80% dari volume ASI adalah kandungan air, sehingga bayi tidak membutuhkan minuman tambahan meskipun dalam kondisi panas. 1. Lemak Lemak merupakan sumber energi utama dan menghasilkan kira-kira setengah dari total seluruh kalori ASI. Lipid terutama terdiri dari butiran- Page 14Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] butiran trigliserid, yang mudah dicerna dan yang merupakan98% dari seluruh lemak ASI. ASI terdiri dari asam lemak tak jenuh rantai panjang yang membantu perkembangan otak dan mata, serta saraf dan sistem vaskuler. Tetapi lemak yang terdapat dalam ASI bervariasi sepanjang menyusui, dan akan bertambah bila payudara kosong. Payudara penuh diasosiasikan dengan jumlah minimum lemak dalam susu, sementara payudara yang lebih kosong diasosiasikan dengan jumlah lemak yang lebih Protein ASI matur mengandung kira-kira 40% kasein dan 60% protein dadih whey protein, yang membentuk dadih lunak di dalam perut dan mudah dicernak. Whey protein mengandung protein anti infeksi, sementara kasein penting untuk mengangkut kalsium danfosfat. Laktoferin mengikat zat besi, memudahkan absorbsi dan mencegah pertumbuhan bakteri di dalam usus. Faktor bifidus yang tersedia untuk mendukung pertumbuhan lactobacillus bifidus bakteri baik untuk menghambat bakteri patogen dengan jalan meningkatkan pH feces bayi. Taurin juga dibutuhkan untuk menggabungkan atau mengkonjugasikan garam-garam empedu dan menyerap lemak pada hari-hari awal, serta membentuk mielin sistem Prebiotik Oligosakarida Prebiotik berinteraksi dengan sel-sel epitel usus untuk merangsang sistem kekebalan menurunkan pH usus guna mencegah bakteri-bakteri patogen agar tidak menimbulkan infeksi, dan menambah jumlah bakteri-bakteri patogen agar tidak menimbulkan infeksi, dan menambah jumlah bakteri- bakteri bifido pada Karbohidrat Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam ASI 98% dan dengan cepat dapat diurai menjadi glukosa. Laktosa penting bagi pertumbuhan otak dan terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam ASI. Laktosa juga Page 15Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] penting bagi pertumbuhan laktobacillus bifidus. Jumlah laktosa dalam ASI juga mengatur volume produksi ASI melalui cara Zat Besi Bayi-bayi yang diberi ASI tidak membutuhkan suplemen tambahan sebelum usia enam bulan karena rendahnya kadar zat besi dalam ASI yang terikat oleh laktoferin, yang menyebabkannya menjadi lebih terserap bioavailable dan dengan demikian mencegah pertumbuhan bakteri-bakteri di dalam usus. Susu formula mengandung kira-kira enam kali lipat zat besi bebas yang susah diserap sehingga memacu perkembangan bakteri dan risiko infeksi. Elemen lainnya terdapat dalam konsentrasi lebih rendah pada ASI dibandingkan dengan yang dalam susu formula, tetapi lebih ideal karena lebih mudah Vitamin yang Larut dalam Lemak Konsentrasi vitamin A dan E cukup bagi bayi. Namun vitamin D dan K tidak selalu berada dalam jumlah yang diinginkan. Vitamin D penting untuk pembentukan tulang, tetapi jumlahnya bergantung pada jumlah pajanan ibu terhadap sinar matahari. Sehingga ibu menyusui juga perlu direkomendasikan mendapatkan suplemen vitamin D 10 μ per hari. Vitamin K dibutuhkan untuk pembekuan darah. Kolustrum mempunyai kadar vitamin K rendah, maka vitamin K direkomendasikan diberikan secara rutin pada bayi 1 jam setelah lahir. Ketika ASI sudah matur, maka melalui proses menyusui yang efektif, usus bayi terkoloni oleh bakteri, sehingga kadar vitamin K Elektrolit dan Mineral Kandungan elektrolit dalam ASI sepertiga lebih rendah dari susu formula, dan 0,2% natrium, kalium dan klorida. Tetapi untuk kalsium, fosfor dan magnesium terkandung dalam ASI dalam konsentrasi lebih Imunoglobulin Imunoglobulin terkandung dalam ASI dalam 3 cara dan tidak dapat ditiru oleh susu formula Page 16Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Antibodi yang berasal dari infeksi yang pernah dialami oleh ibu, sIgA immunoglobin A sekretori, yang terdapat dalam saluranpencernaan, Jaras entero-mamari dan bronko-mamari gut-associatedlymphatic tissue/GALT dan bronchus-associated lymphatictissue/BALT. Keduanya mendeteksi infeksi dalam lambung atausaluran napas ibu dan menghasilkan atibodi. Sel darah putih ada dan bertindak sebagai mekanisme pertahananterhadap infeksi, fragmen virus menguji sistem kekebalan bayi danmolekul-molekul anti-inflamasi diperkirakan melindungi bayi terhadapradang akut mukosa usus dengan jalan mengurangi infeksi dalammerespon bakter-bakteri patogen Volume ASIBanyak ibu memiliki kekhawatiran tentang jumlah ASI yang diberikan kepadabayi, namun jangan menyamakan jumlah serta volume ASI dengan susuformula. Berikut ini suatu panduan rata-rata jumlah ASI yang diberikankepada bayi selama menyusui. Volume ASI Selama MenyusuiKetika lahir ASI Sampai 5 ml Penyusuan pertama Dalam 24 jamAntara 2-6 hari 7-123 ml/hari ASI 3-8 penyusuan Satu bulan 395-868 ml/hari ASI 5-10 penyusuan Enam bulan 395-868 ml/hari ASI 6-18 penyusuan 710-803 ml/hari ASI 6-18 penyusuan Menyusui yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan bayi on demandkarena secara alamiah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin seringbayi menyusu, payudara akan memproduksi ASI lebih banyak. Demikian halnyabayi yang lapar, dengan daya hisapnya maka payudara akan memproduksi ASIlebih banyak karena semakin kuat daya hisapnya maka semakin banyak ASI yangdiproduksi. Produksi ASI selalu berkesinambungan. Setelah payudara disusukan,maka akan terasa kosong dan payudara melunak. Pada keadaan ini ibu tetaptidak akan kekurangan ASI karena ASI akan terus diproduksi kembali asalkan bayi Page 17Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]tetap menghisap, ibu cukup makan dan minum, serta adanya keyakinan mampumemberi ASI pada anaknya. Menurut literatur, produksi ASI berkisar antara600cc-1 liter perhari. Dengan demikian ibu dapat menyusui secara eksklusifsampai 6 bulan dan tetap memberikan ASI sampai aak berusia 2 tahun bersamamakanan lain. Bila kemungkinan bayi disapih, refleks prolaktin akan terhenti. Sekresi ASIjuga terhenti. Alveoli mengalami apoptosis kehancuran, kemudian bersamasiklus menstruasi dimana hormon esterogen dan progesteron berperan, alveoliakan terbentuk kembali. Siklus ini berulang ketika ibu hamil alveoli matur, siapproduksi kemudian laktasi alveoli memproduks ASI kemudian penyapihanalveoli gugur, hal ini disebut sebagai siklus laktasi dan akan selalu berulangselama wanita belum menopause. Daftar PustakaAmbarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendekia. YogyakartaBahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidaan Nifas Normal. EGC. JakartaBailliere Tindall. Hilton, S. 2008. Milk Production During Pregnancy and Beyond. British Journal of Midwifery, 168 544-8Baston, H. & Hall, J. 2011. Midwifery Essential Postnatal Volume 4. Cochrain Library. United KingdomCzank, C., Henderson, J., Kent, J. et al. 2007. Hormonal Control of The Lactation Cycle, in T. Hale and P. Hartmann eds Textbook of Human Lactation. Amarillo TX Hale Publishing. Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, & Spong 2012. Obstetri Williams. Volume 1. McGraw Hill Education Asia and EGC Medical & Cooper, 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Edisi 14. EGC. JakartaGarcia, J. & Marchant, S. 1996. The Potential of Postnatal Care. London Page 18Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]Kemenkes RI. Lawrence, R. 2005. Breastfeeding a Guide for The Medical Profession 6th edn. St Louis, MO MosbyKementerian Kesehatan RI. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kemenkes RI. JakartaKementerian Kesehatan RI. 2018. Buku Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Kemenkes RI. JakartaManuaba, I. 1998. Ilmu Kebidanan ,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan. EGC. JakartaMaryunani, Anik. 2010. Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Trans Info media. JakartaMedforth, J., Battersby, S., Evans, M., Marsh, B., & Walker, A. 2006. Oxford Handbook of Midwifery. English Oxford University PressMochtar R, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC, JakartaPollard, M. 2015. ASI Asuhan Berbasis Bukti. Alih bahasa Wiriawan. Jakarta WHO, JHPIEGO 2001, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Post Partum. Pusdiknakes RI. JakartaSaifudin, Abdul Bari Dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Page 19 Untukmengetahui dan memahami proses fisiologi laktasi. D. Kegunaan Makalah. Makalah ini memberikan informasi tentang bagaimana proses fisiologi laktasi. BAB II. PEMBAHASAN. A. Produksi air susu ibu (prolaktin) Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu dan berakhir ketika mulai menstruasi.

MAKALAH ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI Dosen Pengampu Dyah Pradnya Paramita, S. SiT. Disusun Oleh Nama ASTI NORMA NIM 120200521 SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN ALMA ATA YOGYAKARTA JALAN RINGROAD BARAT NOMOR 1 TAMANTIRTO YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan ridho-Nya Makalah Anatomi Payudara dan Fisiologi Laktasi ini dapat penulis selesaikan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Dyah Pradnya Paramita, S. SiT, yang telah memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk mencapai tingkat ke dalam memadai sebagai sumber belajar walaupun dalam wujudnya yang belum sempurna, makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagi yang memerlukan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan Allah berkenan menerima amal bakti yang diabadikan pada kita semua. Amin. Yogyakarta, Oktober 2013 Penulis DAFTAR ISI Halaman judul Daftar Isi Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Payudara B. Fisiologi laktasi C. Dukungan Bidan dalam Pemberian ASI D. Air Susu Ibu ASI E. Inisiasi Menyusu Dini IMD F. ASI Eksklusif G. Manfaat Pemberian ASI H. Masalah-masalah dalam Pemberian ASI BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu Ibu ASI adalah makanan bayi yang paling penting pada bulan-bulan pertama kehidupan. Menjelang akhir kehamilan, kelenjar mamae Ibu berkembang penuh untuk menyusui, tetapi hanya beberapa mililiter cairan di sekresi setiap hari sampai setelah bayi di lahirkan cairan ini di namakan kolostrum.. Penting untuk diketahui oleh ibu-ibu supaya menyususi harus dilaksanakan berdasarkan permintaan/kebutuhan bayinya dan dilaksanakan secara teratur sepanjang hari baik pagi maupun malam hari. Hal ini yang merupakan hambatan paling besar untuk ibu-ibu, terutama ibu-ibu yang bekerja atau bagi ibu-ibu di negara-negara maju, yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pola menyusui yang demikian ketat. Tetapi, meskipun demikian, harus diketahui bahwa ibu-ibu yang sudah melaksanakan pola laktasi yang ketat itu, tetap saja antara 3-12 % akan menjadi hamil lagi sebelum kembalinya haid pertama setelah melahirkan. Laktasi bukan merupakan metode kontrasepsi yang dapat diandalkan. Ironinya, banyak wanita yang tidak menyadari hal ini, dan masih banyak ibu-ibu yang baru melahirkan yang tidak mendapatkan informasi maupun konseling mengenai keluarga berencana. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana struktur anatomi payudara wanita? 2. Bagaimana tahap perkembangan payudara? 3. Apa yang dimaksud dengan kolostrum? 4. Bagaimana fisiologi laktasi? 5. Bagaimana perana bidan dalam pemberian ASI? 6. Apakah yang diamksud dengan ASI? 7. Apakah yang dimaksud dengan Inisiasi Menyusu Dini IMD? 8. Bagaimanakah agar bayi mendapat ASi Eksklusif? 9. Apa manfaat ASI Eksklusif? 10. Apa sajakah masalah yang sering ada pada saat menyusui? C. Tujuan penulisan 1. Agar dapat menambah wawasan dan mengenal lebih dalam lagi payudara kita. 2. Dan apa yang kita pelajari dan amati bisa membantu kepada setiap orang yang bermasalah dalam organ mamaenya masing- masing. 3. Agar kita dapat mengetahui betapa penting laktasi 4. Mengetahui bagaimana proses dan perawatan laktasi 5. Agar kita dapat mengetahui tentang payudara dan susunan-susunan payudara sehingga kita atau seprang Ibu dapat merawat dan menjaga kesehatan payudaranya. 6. Khususnya seorang Ibu agar mengetahui tentang kolostrum dan kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Payudara Payudara adalah Organ tubuh yang terletak bagian bawah kulit dan di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Dengan kata lain, payudara terletak di dinding depan fasia superfisialis antara tulang dada sampai tulang iga ke enam, bentuknya cembung ke depan bervariasi dan di tengahnya terdapat putting susu yang terdiri dari kulit dan jaringan erektil Maryunani, 2010. . Payudara manusia berbentuk kerucut tapi sering kali berukuran tidak dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang umumya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram pada waktu menyusui mencapai 800 gram. Gambar anatomi payudara Ada tiga bagian utama payudara, yaitu 1. Korpus badan, yaitu bagian yang membesar 2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah 3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Puting payudara dikelilingi oleh areola, suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Dalam korpus mamae terdapat alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Alveolus terdiri dari beberapa sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Beberapa alveolus mengelompok membentuk lobules kelenjar sekresi kemudian beberapa lobulus berkumpul menjadi 15-20 buah lobulus pada tiap payudara. Dari alveolus, ASI disalurkan ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus. Di bawah areola saluran besar melebar disebut Sinus Laktiferus. Akhirnya, semua memusat ke dalam putting bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi memompa ASI keluar. Gambar payudara retro areolar Pada retro areolar ini, duktus yang berdilatasi itu menjadi lembut, kecuali selama masa menyusui, ia akan mengalami distensi. Masing-masing duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan ke arah puting duktus eksretorius. Tiap lobus dibagi menjadi 50-75 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus aksretorius lobus itu. Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum Cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara. Payudara mendapat perdarahan dari 1. Cabang-cabang perforantes interna. Cabang-cabang I, II, III, dan IV dari a. mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesui, menembus mayor dan memberi pendarahan tepi medial glandula mamma. 2. Rami pektoralis a. thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun diantara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam deep surface. 3. A. thorakalis lateralis a. mammaria eksterna Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral m. pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara. 4. A. thorako-dorsalis Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. subskapularis. Arteri ini mendarahi m. latissimus dorsi dan m. serratus magnus. walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya. Karena pada tindakan radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan ”the bloody angel”. 5. Vena Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena 1. Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna Vena ini merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada v. mammaria interna yang kemudian bermuara pada v. innominata. 2. Cabang-cabang v. aksillaris yang terdiri dari v. thorako-akromialis, v. thorakalis lateralis dan v. thorako-dorsalis. 3. Vena-vena kecil yang bermuara pada v. interkostalis. Vena interkostalis bermuara pada v. vertebralis, kemudian bermuara pada v. azygos melalui vena-vena ini metastase dapat langsung terjadi di paru Sistem limfatik pada payudara terdiri dari 1. Pembuluh getah bening Pembuluh getah bening aksilla Pembuluh gatah bening aksilla ini mengalirkan getah bening dari daerah- daerah sekitar areola mamma, kuadran lateral bawah dan kuadran lateral atas payudara. Pembuluh getah bening mammaria interna Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini berjalan di atas fasia pektoralis lalu menembus fasia tersebut dan masuk ke dalam m. pektoralis mayor. Lalu jalan ke medial bersama-sama dengan sistem perforantes menembus m. interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar getah bening mammaria interna. Dari kelenjar mammaria interna, getah bening mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara ke duktus thorasikus untuk sisi kiri dan duktus limfatikus dekstra untuk sisi kanan. Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara. Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikardial anterior yang terletak di tepi atas diafragma di atas ligamentum falsiform. Kelenjar grtah bening ini juga menampung getah bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero-superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna. Payudara mengalami 3 macam perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang. 5 Perubahan ketiga terjadi pada waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel ductus lobul dan ductus alveolus berploliferasi, dan tumbuh ductus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu trigger laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui ductus ke puting susu. Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam inverted. Puting payudara dikelilingi oleh areola mamae , suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Gambar Bentuk-bentuk putting susu Namun, bentuk- bentuk puting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, karena pada dasarnya bayi menyusu pada payudara ibu bukan pada puting. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting tebenam, sehingga butuh penanganan khusus. B. Fisiologi Laktasi Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI prolaktin dan pengeluaran ASI oksitosin. Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI. Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi, terdapat dua refleks yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan putting susu dikarenakan hisapan bayi skema reflek pada laktasi 1. Refleks Prolaktin Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 – 3. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti stress atau pengaruh psikis, anastesi, operasi dan rangsangan puting susu. 2. Refleks Aliran Let Down Reflek Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah melihat bayi, mendengarkan suara bayi mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi. Faktor-faktor yang menghambat reflek let down adalah stress seperti keadaan bingung, cemas, pikiran kacau, dan takut. Mekanisne hisapan bayi Bayi yang sehat mempunyai 3 refleksi intrinsik, yang diperlukan untuk berhasilnya menyusui seperti 1. Refleksi mencari Rooting reflex Payudara ibu yang menempel pada pipi atau derah sekeliling mulut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada bayi. Ini menyebabkan kepala bayi berputar menuju puting susu yang menempel tadi diikuti dengan membuka mulut dan kemudian puting susu ditarik masuk ke dalam mulut. 2. Refleks mengisap Sucking reflex Tehnik menyusui yang baik adalah apabila kalang payudara sedapat mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan pada ibu yang kalang payudaranya besar. Untuk itu maka sudah cukup bila rahang bayi supaya menekan sinus laktiferus yang terletak di puncak kalang payudara di belakang puting susu. Tidak dibenarkan bila rahang bayi hanya menekan puting susu saja, karena bayi hanya dapat mengisap susu sedikit dan pihak ibu akan timbul lecet-lecet pada puting susunya. Puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan lidah, di mana lidah dijulurkan di atas gusi bawah puting susu ditarik lebih jauh sampai pada orofaring dan rahang menekan kalang payudara di belakang puting susu yang pada saat itu sudah terletak pada langit-langit keras palatum durum. Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara berirama, maka gusi akan menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus, sehingga air susu akan mengalir ke puting susu, selanjutnya bagian belakang lidah menekan puting susu pada langit-langit yang mengakibatkan air susu keluar dari puting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi ini tidak akan menimbulkan cedera pada puting susu. 3. Refleks menelan Swallowing reflex Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul dengan gerakan mengisap tekanan negatif yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan mekanisme menelan masuk ke lambung. Keadaan akan terjadi berbeda bila bayi diberisusu botol di mana rahang mempunyai peranan sedikit di dalam menelan dot botol, sebab susu dengan mudah mengalir dari lubang dot. Dengan adanya gaya berat, yang disebabkan oleh posisi botol yang dipegang ke arah bawah dan selanjutnya dengan adanya isapan pipi tekanan negatif kesemuanya ini akan membantu aliran susu, sehingga tenaga yang diperlukan oleh bayi untuk mengisap susu menjadi minimal. Kebanyakan bayi-bayi yang masih baru belajar menyusui pada ibunya, kemudain dicoba dengan susu botol secara bergantian, maka bayi tersebutkan menjadi bingung puting nipple confusion. Sehingga sering bayi menyusu pada ibunya, caranya menyusui seperti mengisap dot botol, keadaan ini berakibat kurang baik dalam pengeluaran air susu ibu. Oleh karena itu kalau terpaksa bayi tidak bisa langsung disusui oleh ibunya pada awal-awal kehidupan, sebaiknya bayi diberi minum melalui sendok, cangkir atau pipet, sehingga bayi tidak mengalami bingung putting. 4. Pengeluaran ASI Oksitosin Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitaria posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis C. Dukungan Bidan dalam Pemberian ASI Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan 1. Memberikan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam pertama. Bayi mulai menyusui sendiri setelah lahir, sering disebut inisiasi menyusu dini early initiation atau permulaan menyusu dini. Hal ini merupakan peristiwa penting, dimana bayi dapat melakukan kontak kulit langsung dengan ibunya dengan tujuan dapat memberikan kehangatan. Selain itu, dapat membangkitkan hubungan/ikatan antara ibu dan bayi. Pemberian ASI seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir. 2. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul. Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar. Perawatan payudara dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutup kemungkinan perawatan payudara sebelum hamil mulai dilakukan sebelum menyentuh puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum menyusui. Kebersihan payudara paling tidak dilakukan minimal 1 kali dalam sehari, dan tidak diperkenankan mengoleskan krim, minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susu. 3. Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI. Membantu ibu segera untuk menyusui bayinya setelah lahir sangatlah penting semakin sering bayi mengisap puting susu ibu, maka pengeluaran ASI juga semakin lancar. Hal ini disebabkan, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk segera mengeluarkan hormon oksitosin yang bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI. Pemberian ASI tidak terlepas dengan teknik/posisi ibu dalam menyusui. Posisi menusui dapat dilakukan dengan a. Posisi berbaring miring Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam keadaan lelah/nyeri. b. Posisi duduk Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk memberikan topangan/sandaran pada punggung ibu dalam posisi tegak lurus 90 derajat terhadap pangkuannya. Posisi ini dapat dilakukan dengan bersila diatas tempat tidur/lantai/duduk di kursi. c. Posisi ibu tidur terlentang Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi ini juga dapat dilakukan oleh ibu. Posisi bayi berada diatas dada ibu diantara payudara ibu. Tanda –tanda bayi bahwa telah berada pada posisi yang baik pada payudara, antara lain a Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu. b Mulut dan dagu bayi berdekatan dengan payudara. c Areola tidak akan tampak jelas d Bayi akan melakukan hisapan lamban dan dalam , dan menelan ASInya. e Bayi terlihat senang dan tenang. f Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudaranya. 4. Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama rawat gabung. Rawat gabung merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam ruangan selama 24 jam penuh. Manfaat rawat gabung dalam proses laktasi dapat dilihat dari a Aspek fisik Kedekatan ibu dengan bayinya dapat mempermudah bayi menyusu setiap saat, tanpa jadwal. Dengan demikian, semakin sering bayi menyusu maka ASI segera keluar. b Aspek fisiologis Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering disusui sehingga bayi mendapatkan nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks oksitosin yang ditimbulkan dari proses menyusui akan membantu involusio uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh refleks prolaktin. Selain itu, berbagai penelitian menyatakan bahwa dengan ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan/atau dapat digunakan sebagai KB alami. c Aspek psikologis Rawat gabung dapat menjalin hubungan baik antara ibu dan bayi atau proses lekat early in fant mother bounding. Hal ini disebabkan oleh adanya sentuhan badanniah ibu dan bayi. Kehangatan tubuh ibu memberikan stimulasi mental yang diperlukan bayi, sehingga mempengaruhi kelanjutan perkembangan psikologis bayi. Ibu yang dapat memberikan ASI secara eksklusif merupakan kepuasan tersendiri. d Aspek edukatif Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara merawat bayi dan merawat dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat dorongan suami dan keluarga sangat dibutuhkan ibu. e Aspek ekonomi Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu maupun keluarga, tetapi juga untuk rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini merupakan suatu penghematan dalam pembelian susu buatan dan peralatan lain yang di butuhkan. f Aspek medis Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Selain itu, ibu dapat melihat perubahan fisik atau prilaku bayinya yang menyimpang dengan cepat sehingga dapat segera menanyakan kepada petugas kesehatan sekiranya ada hal-hal dianggap tidak wajar. 5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin. Pemberian ASI sebaiknya sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesuai dengan keinginan on demand. Bayi dapat menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan asi dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi berikutnya. 6. Memberikan kolostrum dan ASI saja. ASI dan kolostrum merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. Kandungan dan komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing ASI dari ibu yang melahirkan prematur sesuai dengan kebutuhan prematur dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan cukup bulan maka sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan juga. 7. Menghindari susu botol dan dot/empeng bayi. Pemberian susu dengan botol dan kempengan dapat membuat bayi binggung dan menolak menyusu atau hisapan bayi kurang baik. Hal ini disebabkan, mekanisme menghisap dari puting susu ibu dengan botol jauh berbeda. D. Air Susu Ibu ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Komposisi asi tidak sama berdasarkan waktu ke waktu, hal ini berdasarkan stadium laktasi. ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu Kolustrum, Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin IgG, IgA dan IgM, yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasite. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam. Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang. 2. ASI Transisi / Peralihan ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat. 3. ASI Matur ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan. Kandungan Kolustrum Transisi ASI matur Energi kgkal 57,0 63,0 65,0 Laktosa gr/100 ml 6,5 6,7 7,0 Lemak gr/100 ml 2,9 3,6 3,8 Protein gr/100 ml 1,195 0,965 1,324 Mineral gr/100 ml 0,3 0,3 0,2 Immunoglubin Ig A mg/100 ml 335,9 - 119,6 Ig G mg/100 ml 5,9 - 2,9 Ig M mg/100 ml 17,1 - 2,9 Lisosin mg/100 ml 14,2-16,4 - 24,3-27,5 Laktoferin 420-520 - 250-270 E. Inisiasi Menyusu Dini IMD 1. Pengertian IMD a. Inisiasi menyusu dini adalah memberikan kesempatan kepada bayi untuk mulai menyusu sendiri segera setelah bayi dilahirkan. Sintha,2008. b. Inisiasi Menyusu Dini adalah perilaku pencarian puting payudara ibu sesaat setelah bayi lahir. Prasetyono,2008 c. Masa - masa belajar menyusu dalam satu jam pertama hidup bayi diluar kandungan disebut Inisiasi Menyusui Dini IMD. Inisiasi Menyusu Dini IMD adalah proses alami mengembalikan bayi untuk menyusui, yaitu dengan memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan mengisap ASI sendiri, dari satu jam pertama pada awal kehidupannya. Roesli, 2008. d. Inisiasi Menyusu Dini IMD adalah perilaku bayi untuk mencari puting susu ibunya dan melakukan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya ketika satu jam pertama setelah bayi dilahirkan Baskoro, 2008. e. Inisiasi menyusu dini adalah permulaan yang awal sekali dimana bayi diberi kesempatan menyusu atau mencari puting payudara dengan cara merangkak di dada ibu Khasanah,2011 f. Inisiasi Menyusu Dini IMD adalah rangkaian kegiatan dimana bayi yang baru saja lahir secara naluri melakukan aktivitas – aktivitas yang diakhiri dengan menemukan puting susu ibunya dan segera menyusu dari puting susu ibunya Hartati, 2008. Prinsip dalam Inisiasi Menyusu Dini IMD adalah bayi diberikan kesempatan untuk mengembangkan instingnya dalam menyusu kepada ibunya. Setiap bayi lahir memiliki insting dan refleks yang sangat kuat pada satu jam pertama kelahirannya. Lebih dari 1 jam maka refleks bayi akan menurun dan baru menguat kembali setelah 40 jam. Jadi, sangatlah penting agar tidak melewatkan waktu 1 jam pertama ini. Inisiasi Menyusu Dini IMD yang dapat mendorong kita untuk melakukan IMD sesaat setelah bayi dilahirkan a. Percayalah bahwa bayi dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya ada kodrat alami seorang bayi yang baru lahir untuk menyusu pada ibunya. b. Ini merupakan tahap awal yang baik,bila ingin memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Bayi akan menyukai ASI dan ibu tidak akan kekurangan untuk memberikan ASI dan IMD juga mengurangi rasa nyeri saat harus menyusui. c. Jangan mengkhawatirkan bayi kita akan kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan selama 1 jam untuk mencari puting susu ibunya. Hal ini karena kulit ibu dapat menghangatkan bayi secara sempurna. d. Inisiasi Menyusu Dini dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi, serta mengurangi tingkat kematian bayi baru lahir. e. Gerakan bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan mengeluarkan hormon yang membantu menghentikan perdarahan ibu. f. Bila bayi melakukan IMD menangis, jangan cepat-cepat menyerah untuk memberikan ASI. Bayi yang menangis belum tentu karena merasa lapar,biarkan bayi menemukan susu sendiri. g. Bila persalinan harus melalui proses Caesar kita tetap dapat melakukan IMD walaupun kemungkinan keberhasilannya hanya 50% daripada persalinan normal. h. IMD dapat meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak. F. ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi pengobatan penyakit . ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat – zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari – sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system saraf. Ibu bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi, banyak solusi yang ditawarkan untuk tetap memberikan ASI eksklusif, dan yang terpenting di sini adalah perubahan mindset serta komitment sebagai orang tua yang selalu mementingkan kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh ibu bekerja dalam pemberian ASI Eksklusif yaitu 1. Langkah-langkah pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja a. Siapkan ASI perah sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum masuk kerja. b. ASI perah diberikan dengan sendok / cangkir dan jangan dengan DOT. c. Perahlah ASI di tempat kerja tiap 2 - 3 jam. d. Perbanyak minum terutama sebelum dan sesudah menyusui atau memerah ASI e. Susuilah bayi selama masih bersama ibu. 2. Cara memerah air susu ibu a. Siapkan cangkir bermulut lebar b. Cuci tangan dengan sabun antiseptic dan air bersih. c. Oleskan sedikit ASI ke puting dan Areola mamae sebelum memerah. d. Letakkan jari telunjuk, jari tengah, dan ibu jari di daerah areola pada posisi jam 6 dan jam 12 atau jam 3 dan jam 9. e. Lakukan gerakan tekan - lepas - tekan - lepas sampai payudara terasa kosong. f. Lakukan pada kedua payudara selama ± 20 - 30 menit . g. Perah ASI tiap 2 - 3 jam, termasuk malam hari. h. Simpan ASI perahan dengan tempat tertutup dan beri label tanggal, jam saat diperah, lalu simpan di kulkas / termos Es. 3. Cara penyimpanan ASI perah 4. Cara memberikan ASI perah. a. Keluarkan ASI perahan dari kulkas, diamkan sampai cair, hangatkan ASI dengan cara merendam tempat ASI dalam air panas. b. Ibu / pengasuh duduk nyaman. c. Pegang bayi tegak lurus / setengah tegak di pangkuan ibu. d. Sentuhkan sendok / cangkir ke bibir bayi. e. Biarkan bayi menghisap / menjilat ASI. f. Jangan menuangkan ASI ke mulut bayi. g. Sendawakan bayi. TIPS UNTUK MELANCARKAN ASI EKSKLUSIF 1. Pijat Payudara / Breast Massage Perawatan payudara selama hamil berperan besar dalam mewujudkan tercapainya program ASI Eksklusif. Breast massage bertujuan untuk relaksasi dan membantu refleks mengeluarkan ASI. Breast massage sebaiknya dilakukan sedini mungkin yakni saat usia kehamilan 5 - 6 bulan. Dan jika umur kehamilan telah memasuki trimester ke-3, breast massage tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan kontraksi rahim. Breast massage dapat dilakukan lagi setelah si buah hati lahir. Cara Breast massage Bersihkan payudara dengan air hangat, lalu pijat dengan menggunakan minyak baby oil atau minyak kelapa / VCO. Pijat payudara dalam beberapa menit dari arah pangkal atas payudara menuju puting bawah dengan gerakan memutar pada satu area payudara. Lakukan hal yang sama pada area payudara yang lain . Pijat bagian atas dan bawah payudara dari arah pangkal ke arah puting, kemudian lanjutkan gerakan yang sama pada bagian samping payudara dari dada ke arah putting. 2. Perawatan puting dan usaha menyusui secara langsung Puting susu menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, tidak jarang ibu merasakan putus asa untuk memberi ASI oleh karena masalah puting susu seperti misalnya puting susu lecet, puting susu gepeng, datar ataupun radang pada payudara yang sering disebut mastitis. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan perawatan secara rutin pada puting susu, dan usahakan menyusui secara langsung. 3. Asupan Nutrisi yang optimal Nutrisi optimal merupakan salah satu modal persiapan menyusui. Konsumsi makanan yang bergizi tinggi dapat menghasilkan kualitas ASI yang baik sehingga dapat mencukupi kebutuhan Gizi pada bayi. 4. Ubah mindset dan cari dukungan Perubahan pola pikir dapat menumbuhkan keyakinan pemberian ASI eksklusif. Karena pikiran positif akan menghasilkan hal yang positif, jadi pada saat anda memutuskan untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi anda, maka yakinlah bahwa pasti dapat melaksanakan dengan optimal. Selain perubahan pola pikir juga sangat penting adanya dukungan dari lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang mendukung keberhasilan ASI Eksklusif, dengan menyediakan fasilitas, sarana pemberian ASI, serta disediakan waktu untuk memerah atau memberikan ASI kepada bayinya. 5. Rajin mencari informasi ASI harus diperah minimal tiap 1 - 3 jam sekali, semakin sering diperah maka produksi ASI akan semakin meningkat. Produksi ASI sudah dirancang tidak lebih dan tidak kurang pada setiap bayi. Jika terjadi masalah dengan menyusu, dan masalah pemberian ASI sebaiknya dapat diatasi secara mandiri, maka dari itu seorang ibu harus lebih rajin membaca dan mencari informasi tentang cara menangani masalah menyusui, bahkan Anda bisa menjadi sumber informasi untuk masyarakat sekitar anda. Ingatlah bahwa pemberian ASI secara maksimal maka secara otomatis sang ibu telah mentransfer imunitas kepada bayi. Dan keputusan untuk menyusui bayi anda secara eksklusif merupakan keputusan yang sangat bijaksana. G. Manfaat Pemberian ASI Memberikan ASI sangatlah penting dilakukan oleh seorang ibu minimal hingga bayinya berusia 6 bulan. Berikut merupakan manfaat pemberian ASI menurut Kristiyansari 2009 1. Manfaat ASI bagi bayi a. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik. Bayi yang mendapat ASI memiliki kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. b. Mengandung antibodi. Apabila ibu mengalami infeksi, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi dan disalurkan dengan bantuan jaringan limfosit. Antibodi di payudara disebut Mammae Associated Immunocompetent Lymphoid Tissue MALT. c. ASI mengandung komposisi yang tepat. ASI terdiri dari proporsi seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama. d. Mengurangi karies dentis. e. Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi. Hubungan fisik ibu dan bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang baik. f. Terhindar dari alergi. Pada bayi baru lahir, sistem IgE belum sempurna, pemberian protein asing yang ditunda sampai usia 6 bulan mengurangi resiko alergi. g. Meningkatkan kecerdasan bayi. Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak. h. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara. 2. Manfaat ASI bagi ibu a. Aspek kontrasepsi Hisapan mulut bayi pada putting merangsang ujung syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin, yang akan masuk ke indung telur, menekan produksi estergen sehingga tidak terjadi ovulasi. Pemberian ASI membrikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama dengan metode ASI eksklusif dan belum menstruasi. b. Aspek keselamatan ibu Isapan bayi merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis, yang membantuinvolusi uterusdan mencegah pendarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi resiko anemia defisiensi besi. c. Aspek penurunan berat badan Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak sehingga timbunan lemak akan terpaki. d. Aspek psikologis Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia. 3. Manfaat ASI bagi keluarga a. Aspek ekonomi ASI tidak perlu dibeli, dan bayi yang mendapat ASI cenderung lebih sehat sehingga mengurangibiaya berobat jika sakit. b. Aspek psikologi Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang sehingga suasana kejiwaan keluarga terpenuhi. c. Aspek kemudahan ASI dapat diberikan di mana saja, kapan saja. Tidak memerlukan perwatan dot dan sebagainya. 4. Manfaat ASI bagi negara a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media, dan sebagainya. b. Menghemat devisa negara Jika semua ibu menyusui, diperkiraka dapat menghemat devisa sebesar 8,6 milyar yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula. c. Menurangi subsidi untuk rumah sakit Rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi mengurangi komplikasi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit. d. Peningkatan kualitas generasi penerus Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin. H. Masalah-Masalah dalam Pemberian ASI a. Payudara Bengkak Engorgement Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa lebih penuh, tegang, serta nyeri. Keadaan seperti itu disebut engorgement payudara bengkak yang disebabkan oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening. Hal ini merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi. Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri lalu memberikan prelacteal feeding makanan tambahan pada bayi, keadaan tersebut justru berlanjut. Payudara akan bertambah bengkak atau penuh karena sekresi ASI terus berlangsung sementara bayi tidak disusukan sehingga tidak terjadi perangsangan pada puting susu yang mengakibatkan refleks oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak dikeluarkan. Jika hal ini terus berlangsung, ASI yang disekresi menumpuk pada payudara dan menyebabkan areola bagian berwarna hitam yang melingkari puting lebih menonjol, puting menjadi lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi ketika disusukan. Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara akan nampak lebih merah mengkilat, terasa nyeri sekali dan ibu merasa demam seperti influenza. Untuk mencegah terjadinya payudara bengkak, beberapa cara yang dianjurkan antara lain sebagai berikut 1 Susukan bayi segera setelah lahir, apabila keadaan memungkinkan 2 Susukan bayi tanpa dijadwal on demand / sesuka bayi 3 Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi. 4 Lakukan perawatan payudara pasca persalinan secara teratur 5 Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh bayi. 6 Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara. 7 Berikan kompres hangat sebelum menyusui untuk memudahkan bayi mengisap menangkap puting susu. 8 Lakukan pengurutan masase payudara yang dimulai dari puting ke arah payudara untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya statis di pembuluh darah dan pembuluh getah bening dalam payudara b. Kelainan Puting Susu Kebanyakan ibu tidak memiliki kelainan anatomis payudara. Meskipun demikian, kadang-kadang dijumpai juga kelainan antomis yang menghambat kemudahan bayi untuk menyusui, misalnya puting susu datar atau puting susu terpendam tertarik ke dalam. Disamping kelainan anatomis, kadang dijumpai pula kelainan puting yang disebabkan oleh suatu proses, misalnya tumor. 1 Puting Susu Datar Apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang puting, puting yang normal akan menonjol keluar, bila tidak, berarti puting datar. Ketika menyusui puting menjadi lebih tegang dan menonjol karena otot polos puting berkontraksi, meskipun demikian pada keadaan puting datar akan tetap sulit ditangkap/diisap oleh mulut bayi. 2 Puting Susu Terpendam tertarik ke dalam Sebagian atau seluruh puting susu tampak terpendam atau masuk ke dalam areola tertarik ke dalam. Hal ini karena ada sesuatu di bawahnya yang menarik puting ke dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan puting tersebut seharusnya sudah dapat diketahui sejak hamil atau sebelumnya sehingga dapat diperbaiki dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah payudara, kemudian dilakukan pengurutan menuju ke arah berlawanan. Perlu diketahui bahwa tidak semua kelainan tersebut di atas dapat dikoreksi dengan cara tersebut. Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengeluarkan ASI-nya dengan manual tangan atau pompa kemudian diberikan pada bayi dengan sendok/pipet/gelas. c. Putting Susu Nyeri Sore Nipple dan Putting Susu Lecet Cracked Nipple Puting susu nyeri pada ibu menyusui biasanya terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut 1 Posisi bayi saat menyusu yang salah, yaitu puting susu tidak masuk kedalam mulut bayi sampai pada areola sehingga bayi hanya mengisap pada puting susu saja. Hisapan/tekanan terus menerus hanya pada tempat tertentu akan menimbulkan rasa nyeri waktu diisap, meskipun kulitnya masih utuh. 2 Pemakaian sabun, lotion, cream, alkohol dan lain-lain yang dapat mengiritasi puting susu 3 Bayi dengan tali lidah frenulum linguae yang pendek sehingga menyebabkan bayi sulit mengisap sampai areola dan isapan hanya pada putingnya saja. 4 Kurang hati-hati ketika menghentikan menyusu mengisap. Puting susu nyeri biasanya dapat disembuhkan setelah memperhatikan tehnik menyusui yang benar, khususnya letak puting dalam mulut bayi, yaitu bibir bayi menutup areola sehingga tidak nampak dari luar, puting di atas lidah bayi, areola di antara gusi atas dan bawah. Untuk menghindari puting susu nyeri atau lecet, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut a Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, lotion, cream, dan obat-obat yang dapat mengiritasi. b Sebaiknya selesai menyusukan untuk melepaskan hisapan bayi, tekanlah dagu bayi atau pijit hidungnya atau masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke mulut bayi. c Ibu dianjurkan tetap menyusui bayinya mulai dari puting yang tidak sakit serta menghindari tekanan lokal pada puting dengan cara merubah-rubah posisi menyusui. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui. Apabila dengan tindakan tersebut di atas puting tetap nyeri, sebaiknya dicari sebab-sebab lain misalnya moniliasis. Puting susu lecet/luka akan memudahkan terjadinya infeksi pada payudara mastitis. d. Saluran Susu Tersumbat Obstructive Duct Saluran susu tersumbat obstructive duct adalah suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh tekanan jari waktu menyusui atau pemakaian BH yang terlalu ketat. Hal ini juga dapat terjadi karena komplikasi payudara bengkak yang berlanjut yang mengakibatkan kumpulan ASI dalam saluran susu tidak segera dikeluarkan sehingga merupakan sumbatan. Sumbatan ini pada wanita yang kurus dapat terlihat dengan jelas sebagai benjolan yang lunak pada perabaannya. Untuk mengatasi terjadinya saluran susu tersumbat obstructive duct ada beberapa hal yang dianjurkan, antara lain 1 Sebaiknya ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan dengan teratur agar tidak terjadi stasis dalam payudara yang mengakibatkan terjadinya radang payudara mastitis 2 Gunakan BH dengan desain menopang menyangga, bukan menekan payudara. 3 Keluarkan ASI setiap kali selesai menyusui bila payudara masih terasa penuh. Sumbatan saluran susu ini harus segera diatasi karena dapat berlanjut menjadi radang payudara mastitis. Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara dapat diberikan kompres hangat dan dingin, yaitu kompres hangat sebelum menyusui dengan tujuan mempermudah bayi mengisap puting susu dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara. e. Radang Payudara Mastitis Radang payudara mastitis adalah infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik seperti demam pada ibu. Hal ini biasanya terjadi pada 1-3 pekan setelah melahirkan dan sebagai komplikasi saluran susu tersumbat. Keadaan ini biasanya diawali dengan puting susu lecet/luka. Gejala-gejala yang bisa diamati pada radang payudara antara lain kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-benjol merongkol. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, ibu perlu dianjurkan agar tetap menyusui bayinya supaya tidak terjadi stasis dalam payudara yang cepat menyebabkan terjadinya abses. Ibu perlu mendapatkan pengobatan Antibiotika, antipiretik/penurun panas, dan analgesik/pengurang nyeri serta banyak minum dan istirahat untuk mengurangi reaksi sistemik demam. Bilamana mungkin, ibu dianjurkan melakukan senam laktasi senam menyusui yaitu menggerakkan lengan secara berputar sehingga persendian bahu ikut bergerak ke arah yang sama. Gerakan demikian ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di daerah payudara sehingga statis dapat dihindari yang berarti mengurangi kemungkinan terjadinya abses payudara. f. Abses Payudara Kelanjutan/komplikasi dari radang payudara akan menjadi abses. Hal ini disebabkan oleh meluasnya peradangan dalam payudara tersebut dan menyebabkan ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan tidak sekeras seperti pada radang payudara mastitis, tetapi tampak lebih penuh/bengkak berisi cairan. Bila payudara seperti ini perlu segera diperiksakan ke dokter ahli supaya mendapat tindakan medis yang cepat dan tepat. Mungkin perlu dilakukan tindakan insisi untuk drainase, pemberian antibiotik dosis tinggi dan anlgesik. Ibu dianjurkan banyak minum dan istirahat. Bayi dihentikan untuk menyusui sementara waktu pada payudara sakit dan setelah sembuh dapat disusukan kembali. Akan tetapi, bayi tetap bisa menyusui pada payudara yang sehat tanpa dijadwal sesuka bayi. g. Air Susu Kurang Masih banyak ibu mengira bahwa mereka tidak mempunyai cukup banyak ASI untuk bayinya, sehingga keinginan untuk menambah susu formula atau makanan tambahan sangat besar. Dugaan makin kuat apabila bayi sering menangis, ingin selalu menyusu pada ibunya dan terasa kosong/lembek meskipun produksi ASI cukup lancar. Menilai kecukupan ASI sebenarnya bukan dari hal tersebut di atas tapi terutama dari berat badan bayi. Apabila ibu mempunyai status gizi yang baik, cara menyusui benar, secara psikologis percaya diri akan kemauan dan kemampuan untuk bisa menyusui bayinya serta tidak ada kelainan pada payudaranya maka akan terjadi kenaikan berat badan pada 4-6 bulan pertama usia bayi. Hal ini dapat dilihat dari KMS Kartu Menuju Sehat yang diisi setiap kali penimbangan di Posyandu. Apabila tidak terjadi kenaikan berat badan bayi sesuai dengan usianya biasanya hal ini disebabkan oleh jumlah ASI yang tidak mencukupi sehingga diperlukan tambahan sumber gizi yang lain. a. Bayi Sering Menangis Tangisan bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara ibu dan buah hati. Pada saat bayi menangis, maka cari sumber penyebabnya. Dan yang paling sering karena kurang ASI. b. Bayi Bingung Puting Nipple Confusion Bingung Puting Nipple Confusion terjadi akibat pemberian susu formula dalam botol yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme menyusu pada puting susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi, langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada botol bersifat pasif, tergantung pada faktor pemberi yaitu kemiringan botol atau tekanan gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot. 1 Bayi menolak menyusu. 2 Isapan bayi terputus-putus dan sebentar-bentar. 3 Bayi mengisap puting seperti mengisap dot. b Berikan susu formula dengan indikasi yang kuat. c. Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur Bila bayi dirawat di rumah sakit, harus lebih sering dijenguk, disentuh dengan kasih sayang dan bila memungkinkan disusui. d. Bayi dengan Ikterus Ikterik pada bayi sering terjadi pada bayi yang kurang mendapatkan ASI. Ikterik dini terjadi pada bayi usia 2-10 hari yang disebabkan oleh kadar bilirubin dalam darah tinggi. Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper bilirubinemia pada bayi maka e. Bayi dengan Bibir Sumbing 3 Ibu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibir bayi. f. Bayi Kembar Posisi yang dapat digunakan pada saat menyusui bayi kembar adalah dengan posisi memegang bola football position. Pada saat menyusui secara bersamaan, bayi menyusu secara bergantian. Susuilah bayi sesering mungkin. Apabila bayi ada yang dirawat di rumah sakit, berikanlah ASI peras dan susuilah bayi yang ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahat maka sebaiknya mintalah bantuan pada anggota keluarga atau orang lain untuk mengasuh bayi Anda. g. Bayi Sakit Bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolahkan mendapatkan makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontraindikasi pada bayi sakit dengan muntah-muntah ataupun diare. Posisi menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, antara lain dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena regurgitasi. h. Bayi dengan Lidah Pendek Lingual Frenulum Bayi dengan lidah pendek atau lingual frenulum jaringan ikat penghubung lidah dan dasar mulut yang pendek dan tebal serta kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak dapat menjulurkan lidahnya untuk “mengurut” puting dengan optimal. Akibat lidah bayi tidak sanggup “memegang” puting dan areola dengan baik, maka proses laktasi tidak dapat berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, ibu dapat membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat “menangkap” putting dan areola dengan benar. Kemudian posisi kedua bibir bayi dipertahankan agar tidak berubah-ubah. i. Bayi yang Memerlukan Perawatan Pada saat bayi sakit dan memerlukan perawatan, padahal bayi masih menyusu, sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka ibu dapat memerah ASI dan menyimpannya. Cara penyimpanan ASI perahpun juga perlu diperhatikan, agar tidak mudah basi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jaringan payudara terentang dari sekitar iga ke 2 sampai ke 6 Bergantung pada kostur. Pada awal kehamilan, ukuran payudara dan pigmentasi Aerola meningakt Tuberkel Montgomery membesar dan puting payudara menjadi tegak. Aliran darah ke payudara berlipat dua sehingga pembuluh darah menjadi jelas, dan kulit mungkin tampak seperti marmer tpaslusen. Struktur buah dada teridiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan lemak, cairan susu / kolostrum yang dihasilkan oleh ibu dalam 24 – 35 jam pertama setelah melahirkan mengandung banyak gizi dan zat – zat pertahanan tubuh. Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam hormon. B. Saran Bagi ibu menyusui perawatan puting susu merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dibersihkan. Sebagai seorang wanita harus menjaga organ refroduksi terutama payudara agar dapat terhindar dari penyakit yang menyerang payudara. Selain itu dengan merawat payudara kitaterutama pada seorang Ibu maka zat gizi yang di perlukan bayinya akan terpenuhi dengan baik, sehingga pertumbuhan bayi dapat berjalan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta Mitra. Evulanda, Ayu F. 2011. Biologi Reproduksi. Jakarta Salemba Medika. Kristiyanasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta Nuha medika. Marimbi, H. 2010. Biologi Reproduksi. Yogyakarta Nuha Medika. Maryunani, A. 2010. Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Jakarta CV Trans Info Media. Roesli, U. 2005. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta Puspaswara. Saryono. 2009. Biokimia Reproduksi. Yogyakarta Mitra Cedika. Verrals, S. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta EGC.

  1. Ֆабеሠեճιርи оδеηուв оኅуηቧдиср
  2. Οղ пኆпси ቄэያθզተጁуճሹ
    1. Аጌ аг ዋ ևቫагавοφխ
    2. ዲሣлዬղекл κዋйаկοպ
  3. Хυ օքаኾ
  4. Ωрсፃн ጱрիкл
payudaradengan panjang ± 6 mm. Papilla tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Struktur mikroskopis payudara Sumber : Astutik (2009) 11 . 23 3. Pembentukan ASI a. Proses Pembentukan Laktogen Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh glandula pituitari 0% found this document useful 0 votes100 views20 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes100 views20 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Scribdadalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Fisiologi laktasi. Buka menu navigasi. Tutup saran Cari Cari. id Change Language Ubah Bahasa. close menu Bahasa. English; español; português; Deutsch; français; 0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesOriginal Titlestruktu © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiOriginal Titlestruktu to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Bab5 Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Bab 6 Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi Bab 7 Perkembangan Janin Bab 8 Konsep Dasar Mikrobiologi Bab 9 Bakteriologi Dasar Bab 10 Sterilisasi Dan Desinfeksi Bab 11 Sistem Imunologi. Bagikan. Facebook Twitter WhatsApp. Post Views: 521.
LAKTASI - PowerPoint PPT Presentation Description Anatomi Payudara Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada, dan fungsinya untuk memproduksi nutrisi untuk bayi Sebelum kehamilan ... – PowerPoint PPT presentation Number of Views1134 Avg rating less Transcript and Presenter's Notes Title LAKTASI 1LAKTASI 2No Transcript 3Anatomi PayudaraPayudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada, dan fungsinya untuk memproduksi nutrisi untuk bayi Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran saluran kelenjar atau duktus yg belum berkembang. Manusia mempunyai sepasang kelenjar dengan berat kira kira 200 gr, pada waktu hamil berat payudara mencapai 600 gr dan jika menyusui beratnya hingga 800gr 4Anatomi PayudaraTerdapat 3 bagian utama payudara, yaitu Korpus, adalah bagian yg membesar Areola, yaitu bagian yg kehitaman di tengah Papilla atau putting, yaitu bagian yg menonjol dipuncak payudara 5Fisiologi LaktasiLaktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu memproduksi dan pengeluaran ASI Selama kehamilan, hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena terhambat oleh kadar estrogen yg tinggi Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan terjadi sekresi ASI Dengan menyusukan lebih dini, terjadi perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis. Sehingga sekresi ASI makin lancar Dua refleks pada ibu yang sangat penting adalah refleks prolaktin dan refleks aliran 6Manfaat ASI Bagi BayiKeuntungan utama untuk bayi adalah pemenuhan kebutuhan gizi ASI mengandung anti bodi yg merupakan perlindungan alami untuk bayi Zat ASI mengandung AA dan DHA yang penting untuk perkembangan otak Terbentuknya ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayinya yang mempengaruhi dalam perkembangan emosi anak 7Manfaat Asi bagi IbuMenyusui memudahkan ibu yang baru melahirkan untuk mengurangi berat badan yang bertambah saat kehamilan Menyusui juga merangsang uterus berkontraksi untuk kembali ke bentuk semula Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis Frekuensi menyusui yang sering dapat menekan ovulasi, sehingga ibu yang menyusui biasanya jarang hamil kembali Oksitosin membantu mencegah terjadinya pendarahan pasca persalinan 8TERIMA KASIH ! MenurutKristiyanasari (2009), produksi ASI dipengaruhi oleh nutrisi, ketenangan jiwa dan pikiran, penggunanan obat (kontrasepsi), perawatan payudara, anatomis payudara, fisiologi, factor istirahat, factor isapan bayi, dan salah satunya konseling laktasi. Dengan dilakukannya konseling laktasi selama kehamilan, ibu akan mengetahui manfaat ASI strukturpayudara dan fisiologi laktasi Kelenjar mamae / payudara (buah dada) adalah perlengkapan organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Bentuk buah dada cembung kedepan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua payudara terletak dibawah kulit dan diatas otot dada merupakan
STRUKTURPAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI. Biologi Reproduksi Anatomi Dan Fisiologi Payudara. Home. Pembelajaran E-Learning STKIP Bumi Persada Lhokseumawe merupakan proses pembelajaran Kuliah Online dalam jaringan (Daring) secara terpadu yang dapat di akses dimana saja dan kapan saja.
Laktasiadalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran asi dinamakan laktasi. Struktur external payudara terdiri dari : Makalah anatomi & fisiologi payudara & proses laktasi mata kuliah : Anatomi payudara payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada, dan fungsinya untuk memproduksi nutrisi untuk bayi sebelum kehamilan.
Nama: Firliya Azzahra NIM : 30902000237 Kebutuhan Dasar Oksigenasi A. Anatomi fisiologi sistem pernafasan a. Pengertian pernafasan Pernafasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.
RtMyr5V.